Sumber: AP News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump telah mengguncang pasar saham Amerika Serikat. Pada Kamis, kapitalisasi pasar perusahaan-perusahaan AS kehilangan nilai hingga triliunan dolar setelah pengumuman tarif impor yang luas.
Indeks S&P 500 mengalami penurunan tajam sebesar 4,8%, menghapus lebih dari US$2 triliun dalam nilai pasar. Hampir semua sektor utama mengalami pukulan keras, terutama perbankan, ritel, industri pakaian, teknologi, dan maskapai penerbangan.
Menurut Olu Sonola, Kepala Riset Ekonomi AS di Fitch Ratings, kebijakan tarif ini "mengubah permainan" tidak hanya bagi perekonomian AS tetapi juga perekonomian global. Banyak negara kemungkinan besar akan menghadapi resesi akibat dampak dari kebijakan ini.
Sektor yang Paling Terdampak
1. Maskapai Penerbangan
Maskapai penerbangan telah memproyeksikan tahun yang kuat untuk profitabilitas, tetapi kenaikan harga barang akibat tarif bisa membatasi anggaran perjalanan konsumen. Saham maskapai mengalami penurunan signifikan:
-
United Airlines: turun 15,6%
-
American Airlines: turun 10,2%
-
Delta Air Lines: turun 10,7%
Baca Juga: Auto Nyesek! Kebijakan Tarif Trump Bikin Harga Mobil di AS Melonjak
2. Pakaian dan Alas Kaki
Sebagian besar produk pakaian dan alas kaki AS diproduksi di luar negeri, sehingga akan terkena dampak tarif impor yang baru. Saham perusahaan-perusahaan di sektor ini anjlok:
-
Nike: turun 14,4%
-
Under Armour: turun 18,8%
-
Lululemon: turun 9,6%
-
Ralph Lauren: turun 16,3%
-
Levi Strauss: turun 13,7%
3. Ritel
Peritel besar, termasuk e-commerce dan toko fisik, sangat bergantung pada impor barang dari luar negeri. Tarif baru ini meningkatkan biaya operasi mereka, menyebabkan aksi jual besar-besaran di pasar saham:
-
Amazon: turun 9%
-
Target: turun 10,9%
-
Best Buy: turun 17,8%
-
Dollar Tree: turun 13,3%
-
Kohl's: turun 22,8%
4. Teknologi
Perusahaan teknologi yang bergantung pada suku cadang dan manufaktur luar negeri akan terkena dampak signifikan akibat tarif ini:
-
Apple: turun 9,2%
-
HP: turun 14,7%
-
Dell: turun 19%
-
Nvidia: turun 7,8%
Baca Juga: Inilah Daftar Lengkap Tarif Baru Trump yang Dikenakan pada Berbagai Negara
5. Perbankan
Jika ekonomi AS jatuh ke dalam resesi, permintaan pinjaman dari konsumen dan bisnis akan menurun drastis. Ini menyebabkan saham bank mengalami penurunan tajam:
-
Wells Fargo: turun 9,1%
-
Bank of America: turun 11,1%
-
JPMorgan Chase: turun 7%
6. Restoran
Konsumen yang merasa kurang yakin dengan kondisi keuangan mereka mulai mengurangi pengeluaran untuk makan di luar. Akibatnya, saham restoran turun signifikan:
-
Starbucks: turun 11,2%
-
Cracker Barrel: turun 12,7%
-
Cheesecake Factory: turun 9,4%
7. Otomotif
Sektor otomotif sedikit lebih terlindungi dibandingkan sektor lain karena sebagian besar bahan baku seperti baja dan aluminium yang digunakan oleh Ford, GM, dan Stellantis sudah berasal dari dalam negeri. Namun, tetap saja ada dampak negatif:
-
General Motors: turun 4,3%
-
Ford: turun 6%
-
Tesla: turun 5,5%
-
Stellantis: turun 9,4%
Baca Juga: Prabowo Ambil Sikap! Kabinet Merah Putih Diminta Gerak Cepat Hadapi Kebijakan Trump
Dampak Jangka Panjang bagi Ekonomi AS
Banyak ekonom menganggap tarif baru ini jauh lebih buruk dari perkiraan. Kebijakan ini secara efektif berfungsi sebagai pajak tambahan bagi bisnis yang akan diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi. Jika konsumen mengurangi belanja karena inflasi harga barang, maka pertumbuhan ekonomi AS bisa melambat atau bahkan mengalami kontraksi.
Saat ini, pengeluaran konsumen menyumbang sekitar 70% dari aktivitas ekonomi AS. Jika kepercayaan konsumen turun akibat kenaikan harga, maka dampaknya akan terasa di berbagai sektor ekonomi, berpotensi memperburuk kondisi pasar tenaga kerja dan daya beli masyarakat.