kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.301   -69,00   -0,42%
  • IDX 7.543   39,72   0,53%
  • KOMPAS100 1.066   9,60   0,91%
  • LQ45 799   9,01   1,14%
  • ISSI 257   2,28   0,90%
  • IDX30 412   0,56   0,14%
  • IDXHIDIV20 471   1,33   0,28%
  • IDX80 120   1,24   1,04%
  • IDXV30 124   0,75   0,61%
  • IDXQ30 132   0,32   0,24%

Impor Batubara China Turun 23% pada Juli, Pasokan Domestik Berlimpah


Kamis, 07 Agustus 2025 / 11:43 WIB
Impor Batubara China Turun 23% pada Juli, Pasokan Domestik Berlimpah
ILUSTRASI. Impor batubara China turun 23% secara tahunan pada Juli 2025, menurut data Administrasi Umum Kepabeanan China yang dirilis Kamis (7/8/2025). REUTERS/Dane Rhys


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Impor batubara China turun 23% secara tahunan pada Juli 2025, menurut data Administrasi Umum Kepabeanan China yang dirilis Kamis (7/8/2025).

Penurunan ini terjadi seiring pasokan domestik yang melimpah, sehingga menekan kebutuhan impor dari luar negeri.

Baca Juga: China Kembangkan 450 Lokasi Tambang Batubara, Bakal Lampaui Produksi Australia dan RI

Total impor batubara China pada Juli tercatat sebesar 35,61 juta metrik ton. Meski lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, angka tersebut menunjukkan pemulihan dari level terendah dalam lebih dari dua tahun pada Juni.

Cuaca panas mendorong peningkatan penggunaan pendingin udara, yang pada gilirannya mendongkrak konsumsi listrik.

Ke depan, pelaku pasar tengah mencermati apakah pemerintah China akan mengambil langkah konkret untuk membatasi produksi dan menahan kelebihan pasokan di dalam negeri.

Dokumen Administrasi Energi Nasional (NEA) tertanggal 20 Juli menginstruksikan dilakukannya inspeksi di tambang-tambang batubara di delapan provinsi.

Baca Juga: Impor Batubara China Merosot 26%, Permintaan dari Indonesia Terseret

Hal ini langsung memicu lonjakan harga batubara metalurgi (coking coal) yang naik menyentuh batas atas perdagangan dalam beberapa sesi, karena pelaku pasar memperkirakan inspeksi tersebut dapat mengganggu pasokan.

“Langkah NEA ini, jika benar-benar dijalankan, menimbulkan risiko kenaikan harga batubara domestik yang signifikan, mengingat potensi pengurangan produksi lokal,” tulis analis batubara dari LSEG dalam sebuah catatan.

“Hal ini juga berpotensi mendorong harga impor batubara global karena terjadinya arbitrase harga impor, yang merupakan penentu utama permintaan impor batubara China.”

Namun demikian, analis dari firma data Kpler menyatakan bahwa dampak dari kebijakan NEA tersebut terhadap harga dan impor hanya bersifat sementara. Secara keseluruhan, prospek pasar batubara China dinilai masih cenderung melemah.

Baca Juga: Emiten Grup Alamtri Tertekan oleh Koreksi Harga Batubara dan Lesunya Ekspor ke China

“Prospek pasar secara umum tetap bearish karena produksi domestik terus tumbuh, penggunaan energi terbarukan meningkat, dan permintaan baja melemah,” tulis Kpler dalam laporannya.

Untuk periode Januari–Juli 2025, total impor batubara China tercatat sebesar 257,3 juta ton, turun 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selanjutnya: BNI Tegaskan Aktivasi Rekening Dormant Dilakukan Tanpa Dipungut Biaya

Menarik Dibaca: iPhone 15 Harga Agustus 2025, Layarnya yang Makin Tipis? Simak Reviewnya di Sini




TERBARU

[X]
×