kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Trump Hidupkan Kembali Industri Batubara Amerika Serikat (AS)


Rabu, 09 April 2025 / 14:17 WIB
Trump Hidupkan Kembali Industri Batubara Amerika Serikat (AS)
ILUSTRASI. U.S. President Donald Trump talks to members of the press aboard Air Force One during a flight to Joint Base Andrews, Maryland, U.S., April 6, 2025. REUTERS/Kent Nishimura


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (8/4) menandatangani sejumlah perintah eksekutif untuk mendorong produksi batubara, langkah terbaru yang bertentangan dengan upaya global dalam menekan emisi karbon.

Trump mengatakan perintah ini bertujuan "menghidupkan kembali industri yang telah ditinggalkan," dalam pidato di Gedung Putih yang dihadiri sekitar tiga lusin penambang batubara.

Baca Juga: Trump Bikin Elon Musk Rugi Triliunan! Kekayaan Anjlok Jadi di Bawah Rp 5.060 Triliun

“Kami akan mengembalikan para penambang ke tempat kerja,” ujar Trump, merujuk pada jumlah pekerja industri batubara yang menyusut menjadi sekitar 40.000 dari 70.000 dalam satu dekade terakhir.

Seiring meningkatnya permintaan listrik—yang naik untuk pertama kalinya dalam dua dekade karena pertumbuhan pusat data kecerdasan buatan (AI), kendaraan listrik, dan kripto—Trump menilai batubara bisa kembali berperan dalam sistem energi nasional.

Trump mengaktifkan kembali kewenangan dalam Defense Production Act 1950 untuk memperpanjang usia pembangkit listrik tenaga batubara yang sebelumnya direncanakan akan ditutup.

Perintah lainnya menginstruksikan Menteri Energi Chris Wright untuk mengkaji apakah batubara metalurgi (yang digunakan dalam produksi baja) dapat dikategorikan sebagai “mineral kritis”.

Jika ya, status tersebut bisa membuka jalan untuk menggunakan kekuasaan darurat dalam meningkatkan produksi.

Baca Juga: Tarif Terbaru Trump Berlaku Hari Ini (9/4), Perang Dagang Global Jilid 2 Dimulai

Departemen Energi juga mengumumkan pembukaan pendanaan hingga $200 miliar untuk proyek teknologi batubara melalui kantor pinjaman pemerintah.

Selain itu, Jaksa Agung diminta untuk mengidentifikasi undang-undang iklim di tingkat negara bagian yang menghambat pengembangan sumber energi seperti batubara, serta mencari cara untuk menghentikan penegakannya.

Reaksi Pasar dan Kritik

Saham perusahaan batubara AS seperti Peabody dan Core Natural Resources melonjak sekitar 9% pasca pengumuman.

Namun, para analis mempertanyakan seberapa besar permintaan riil untuk batubara, mengingat ratusan pembangkit listrik batubara telah ditutup dalam dekade ini karena tingginya biaya dan peraturan lingkungan.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Diproyeksi Turun Imbas Kebijakan Tarif Trump, Begini Perhitungannya

Batubara menyumbang emisi karbon dioksida terbanyak dibanding bahan bakar fosil lainnya, serta menghasilkan polutan yang berbahaya bagi kesehatan.

Penggunaan batubara di AS terus merosot, dari 50% pada tahun 2000 menjadi kurang dari 20% saat ini.

Organisasi lingkungan mengecam langkah Trump. "Pembangkit batubara itu tua, kotor, tidak kompetitif, dan tidak andal," kata Kit Kennedy dari Natural Resources Defense Council.

"Alih-alih membuat pelanggan membayar mahal untuk energi masa lalu, pemerintah seharusnya membangun jaringan listrik masa depan."

Selanjutnya: Rasio Klaim Kesehatan Allianz Life Terkendali Sepanjang 2024, Begini Strateginya

Menarik Dibaca: Impelementasi Tarif Resiprokal Mengguncang Pasar Finansial



TERBARU

[X]
×