Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden terpilih Donald Trump mengungkapkan keluhannya pada Jumat terkait keputusan untuk mempertahankan bendera Amerika Serikat dalam posisi setengah tiang sebagai tanda penghormatan kepada mantan Presiden Jimmy Carter selama pelantikan Trump pada 20 Januari mendatang.
Presiden Joe Biden memerintahkan bendera AS untuk diturunkan setengah tiang selama 30 hari mulai dari tanggal kematian Carter pada 29 Desember 2024, yang merupakan tradisi resmi saat seorang mantan presiden meninggal dunia.
Reaksi Trump terhadap Keputusan tersebut
Trump, yang telah mengumumkan rencana untuk menghadiri upacara peringatan Carter di Washington pada 9 Januari, mengkritik langkah tersebut dalam unggahan di Truth Social. Ia mengungkapkan ketidaksenangannya dengan keputusan bendera yang tetap berada dalam posisi setengah tiang selama pelantikan dirinya.
Baca Juga: Biden akan Melarang Pengeboran Minyak Baru di Perairan Atlantik dan Pasifik AS
Trump mengatakan, "Partai Demokrat semua senang-senang dengan kemungkinan bendera Amerika yang luar biasa ini akan berada di setengah tiang selama pelantikan saya," mengacu pada istilah yang sering digunakan untuk posisi bendera yang setengah turun, terutama di kapal.
Menurut Trump, ini adalah pertama kalinya bendera AS berada dalam posisi setengah tiang selama pelantikan seorang presiden baru, dan menilai bahwa hal tersebut tidak mencerminkan semangat kebanggaan terhadap negara. "Tak ada seorang pun yang ingin melihat ini, dan tidak ada warga Amerika yang bisa bahagia dengan hal ini," katanya.
Respons dari Gedung Putih
Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menyatakan bahwa Gedung Putih tidak berencana untuk mempertimbangkan kembali keputusan tersebut, dengan menyampaikan bahwa keputusan untuk menurunkan bendera merupakan penghormatan yang sesuai untuk mengenang Presiden Carter.