kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Trump: Kesepakatan dengan China semakin dekat, tapi AS juga mengawasi isu Hong Kong


Rabu, 27 November 2019 / 05:22 WIB
Trump: Kesepakatan dengan China semakin dekat, tapi AS juga mengawasi isu Hong Kong
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Tom Brenner


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pada sebuah acara Oval Office untuk menandatangani perintah eksekutif dalam mengatasi kekerasan terhadap perempuan asli Amerika, Trump ditanya oleh seorang wartawan apakah ia memiliki pesan untuk rakyat Hong Kong setelah berlangsungnya pemilihan lokal mereka baru-baru ini. Informasi saja, pada pemilihan tersebut, partai-partai pro-demokrasi mendapat kemenangan.

"Kami bersama mereka," kata Trump. “Saya memiliki hubungan yang sangat baik, seperti Anda ketahui, dengan Presiden Xi. Kami berada dalam pergolakan terakhir dari sebuah kesepakatan yang sangat penting. Saya kira Anda bisa mengatakan salah satu penawaran paling penting dalam perdagangan. Ini berjalan sangat baik tetapi pada saat yang sama kami ingin melihatnya hal baik pula di Hong Kong."

Baca Juga: Warga AS membayar mahal atas berlakunya tarif dagang Trump, bukan warga China

"Dan saya pikir itu akan terjadi. Saya pikir Presiden Xi dapat mewujudkannya. Saya kenal dia dan saya tahu dia ingin mewujudkannya," jelas Trump lagi.

Trump tidak secara khusus ditanya tentang undang-undang kongres untuk mendukung para pengunjuk rasa di Hong Kong yang saat ini ada di mejanya setelah disahkan oleh Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat pekan lalu.

Baca Juga: Harga minyak bertahan US$ 63, di tengah optimisme pembicaraan AS-China

Undang-undang tersebut telah membuat marah Beijing dan Trump merasa dilema tentang apakah ia akan menandatangani atau memveto saat ia mencoba untuk melakukan kesepakatan dengan China dalam mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung selama 16 bulan itu.

Pada hari Jumat pekan lalu, Trump menyombongkan diri bahwa dia sendiri telah mencegah Beijing dari tindakan membubarkan aksi demonstrasi dengan sejuta tentara, sambil menambahkan bahwa dia telah mengatakan kepada Presiden China Xi Jinping bahwa hal itu akan memiliki "dampak negatif yang luar biasa" pada pembicaraan perdagangan.

Baca Juga: Pemilihan berjalan aman, Pemerintah Hong Kong harap situasi damai tetap berlanjut

Trump menimbulkan pertanyaan tentang komitmennya untuk melindungi kebebasan di Hong Kong ketika ia merujuk pada Agustus sebagai protes massa jalanan sebagai "kerusuhan" yang menjadi masalah yang harus ditangani oleh China.

Trump mengakui telah merujuk pada kata "kerusuhan", akan tetapi ia juga telah meminta China untuk menangani masalah ini secara manusiawi, serta berulang kali memperingatkan dampaknya pada pembicaraan perdagangan.

Baca Juga: Global Times: China siap negosiasi kesepakatan dagang fase dua dengan AS

Undang-undang baru, yang disetujui dengan suara bulat oleh Senat dan oleh semua kecuali satu anggota DPR, mensyaratkan Departemen Luar Negeri untuk menyatakan, setidaknya setiap tahun, bahwa Hong Kong harus mempertahankan otonomi yang cukup untuk membenarkan persyaratan perdagangan AS yang menguntungkan yang telah membantu Hong Kong dalam mempertahankan posisinya sebagai pusat keuangan dunia. Aturan ini juga mengancam pemberlakuan sanksi untuk pelanggaran hak asasi manusia.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×