Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pada hari Jumat pekan lalu, Trump menyombongkan diri bahwa dia sendiri telah mencegah Beijing dari tindakan membubarkan aksi demonstrasi dengan sejuta tentara, sambil menambahkan bahwa dia telah mengatakan kepada Presiden China Xi Jinping bahwa hal itu akan memiliki "dampak negatif yang luar biasa" pada pembicaraan perdagangan.
Baca Juga: Pemilihan berjalan aman, Pemerintah Hong Kong harap situasi damai tetap berlanjut
Trump menimbulkan pertanyaan tentang komitmennya untuk melindungi kebebasan di Hong Kong ketika ia merujuk pada Agustus sebagai protes massa jalanan sebagai "kerusuhan" yang menjadi masalah yang harus ditangani oleh China.
Trump mengakui telah merujuk pada kata "kerusuhan", akan tetapi ia juga telah meminta China untuk menangani masalah ini secara manusiawi, serta berulang kali memperingatkan dampaknya pada pembicaraan perdagangan.
Baca Juga: Global Times: China siap negosiasi kesepakatan dagang fase dua dengan AS
Undang-undang baru, yang disetujui dengan suara bulat oleh Senat dan oleh semua kecuali satu anggota DPR, mensyaratkan Departemen Luar Negeri untuk menyatakan, setidaknya setiap tahun, bahwa Hong Kong harus mempertahankan otonomi yang cukup untuk membenarkan persyaratan perdagangan AS yang menguntungkan yang telah membantu Hong Kong dalam mempertahankan posisinya sebagai pusat keuangan dunia. Aturan ini juga mengancam pemberlakuan sanksi untuk pelanggaran hak asasi manusia.