Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Janji Trump untuk segera mengakhiri konflik telah menimbulkan kekhawatiran di Kyiv bahwa hal itu sebagian besar dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan Moskow.
Sumber-sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Zelenskiy menggunakan pertemuan tersebut untuk menjelaskan kebutuhan Ukraina akan jaminan keamanan dalam setiap negosiasi untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Ia telah lama berupaya menjadi anggota NATO.
Trump mengatakan kepada Time bahwa jumlah orang yang tewas dalam konflik tersebut, terutama pada bulan lalu, "mengejutkan."
"Saya berbicara dari kedua belah pihak. Sungguh menguntungkan kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah ini," katanya.
Perang memasuki apa yang menurut beberapa pejabat Rusia dan Barat dapat menjadi fase terakhir dan paling berbahaya karena pasukan Moskow bergerak maju dengan kecepatan tercepat sejak minggu-minggu awal konflik.
Tonton: Mengaku Akrab, Donald Trump Undang Xi Jinping untuk Menghadiri Pelantikannya
Rusia menembakkan rudal balistik hipersonik yang dikenal sebagai Oreshnik ke kota Dnipro, Ukraina, pada 21 November. Presiden Vladimir Putin menyatakan tindakan tersebut sebagai respons atas penggunaan pertama rudal balistik ATACM AS dan Storm Shadows Inggris oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia dengan izin dari Barat.
Washington mengatakan lebih banyak pengiriman ekspor pertahanan udara AS ke Ukraina sedang dalam perjalanan ke negara tersebut.
Amerika Serikat Sabtu lalu meluncurkan paket bantuan senilai US$ 988 juta berupa senjata dan peralatan baru untuk Ukraina.
Ketika ditanya apakah ia telah berbicara dengan Putin sejak kemenangannya, Trump menolak menjawab, dengan mengatakan:
"Saya tidak dapat memberi tahu Anda. Saya tidak dapat memberi tahu Anda. Itu tidak pantas," ujarnya.