Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - FLORIDA. Trump Media and Technology Group akan masuk bisnis tenaga fusi. Caranya, perusahaan media sosial milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ini akan merger dengan TAE Technologies, perusahaan pengembang tenaga fusi.
Merger kedua perusahaan ini melibatkan transaksi senilai lebih dari US$ 6 miliar. Pemegang saham masing-masing perusahaan akan memiliki sekitar 50% dari entitas gabungan setelah kesepakatan ditutup.
Targetnya, kesepakatan rampung pada pertengahan tahun 2026. Trump Media and Technology Group akan menjadi perusahaan induk untuk seluruh bisnis, termasuk Truth Social, TAE Power Solutions, dan TAE Life Sciences.
Baca Juga: Trump Media Rugi US$54,8 Juta pada Kuartal III-2025 Meski Punya 11.542 Bitcoin
Perusahaan gabungan keduanya akan menjadi salah satu pemasok energi bagi pusat data akal imitasi (AI). Kedua perusahaan berencana memulai pembangunan pembangkit listrik fusi skala utilitas pertama di dunia setelah kesepakatan selesai.
Devin Nunes, Chairman dan CEO Trump Media, akan menjadi Co-CEO perusahaan baru tersebut, bersama dengan CEO dan Direktur TAE Michl Binderbauer. Kesepakatan tersebut telah mendapat persetujuan dewan direksi.
TAE Technologies, yang didukung oleh Google Alphabet dan Chevron, memiliki visi mengembangkan dan menjual sistem sinar netral generasi mendatang untuk fusi dan aplikasi terkait dengan cara yang lebih hemat biaya.
Baca Juga: Rerata Nilai Transaksi Harian Melesat, Ini Saham Dengan Nilai Transaksi Tertinggi
Fusi nuklir merujuk pada teknologi baru yang bertujuan untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan proses yang memberi daya pada matahari. Teknologi ini menawarkan visi energi berlimpah tanpa polusi, limbah radioaktif, atau gas rumah kaca.
Permintaan listrik yang tinggi oleh industri teknologi , terutama untuk menjalankan pusat data yang mendukung teknologi akal imitasi, telah memperbarui minat pengembangan pasokan tenaga nuklir.
Perkembangan ini juga mendorong pengaktifan kembali reaktor yang sepenuhnya dimatikan, perluasan kapasitas, dan mengontrak tenaga dari reaktor modular kecil di masa depan.
Meningkatnya permintaan juga mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir, yang secara luas dianggap sebagai sumber energi yang lebih bersih.













