Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Duel Donald Trump dan Joe Biden sepertinya hampir dipastikan kembali terjadi dalam pemilu presiden AS tahun 2024.
Nama keduanya muncul sebagai kandidat calon presiden terpopuler dari masing-masing partai, yaitu Partai Republik dan Partai Demokrat.
Trump memenangkan pemungutan suara internal Partai Republik di 15 negara bagian, mengalahkan satu-satunya penantangnya yang tersisa, Nikki Haley, di setiap negara bagian kecuali Vermont.
Dengan percaya diri, Trump langsung menantang Biden untuk segera melakukan debat terkait isu-isu penting bagi kemajuan Amerika Serikat.
Baca Juga: Dibanding Trump, Putin Lebih Memilih Biden untuk Menjadi Presiden AS
"Demi kebaikan negara kita, penting bagi saya dan Joe Biden untuk memperdebatkan isu-isu yang sangat penting bagi Amerika, dan Rakyat Amerika. Saya menyerukan debat, kapan saja, di mana saja, di tempat mana pun!," tulis Trump di media sosial buatannya, Truth Social, dikutip AFP.
Biden yang juga jadi jagoan utama Partai Demokrat belum mengungkapkan apakah ia terbuka untuk berdebat dengan Trump.
Keduanya telah berhadapan dua kali pada tahun 2020. Debat ketiga dibatalkan menyusul penolakan Trump untuk menyelenggarakannya secara virtual karena Covid-19.
Baca Juga: Siap Bersaing Lagi di Pemilu 2024, Biden Sebut Trump Bisa Merusak Demokrasi
Perang urat saraf jelang pemilu presiden AS tahun 2024 telah cukup lama dimulai. Awal tahun lalu, Joe Biden menyebut Donald Trump sebagai sosok yang akan membahayakan demokrasi.
Pada bulan April 2023, Biden merilis iklan kampanye pemilihan kembali untuk tahun 2024. Dalam video kampanye tersebut, tim Biden menyelipkan kerusuhan 6 Januari di Capitol dan berfokus pada isu-isu seperti kekerasan senjata, aborsi, dan perlindungan demokrasi.
Iklan tersebut tidak secara langsung merujuk pada Partai Republik, namun merujuk pada gerakan ekstrem yang berupaya membatalkan pemilu.