kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Trump Menyiapkan Fasilitas di Guantanamo Untuk Menampung 30.000 Migran


Kamis, 30 Januari 2025 / 05:36 WIB
Trump Menyiapkan Fasilitas di Guantanamo Untuk Menampung 30.000 Migran
ILUSTRASI. Trump akan memerintahkan Pentagon dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk menyiapkan fasilitas penahanan migran di Teluk Guantanamo. REUTERS/Elizabeth Frantz


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Rabu (29/1) bahwa dia akan memerintahkan Pentagon dan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk menyiapkan fasilitas penahanan migran di Teluk Guantanamo untuk menampung sebanyak 30.000 migran.

Pangkalan angkatan laut AS di Teluk Guantanamo, Kuba, sudah menampung fasilitas migran yang telah digunakan beberapa kali selama beberapa dekade, termasuk untuk menahan warga Haiti dan Kuba yang ditangkap di laut. Fasilitas ini terpisah dari penjara AS dengan keamanan tinggi untuk tersangka terorisme asing.

Kepala perbatasan Trump, Tom Homan kemarin mengatakan bahwa pemerintah AS akan memperluas fasilitas yang sudah ada. Dia menambahkan bahwa badan Imigrasi dan Bea Cukai akan menjalankan fasilitas tersebut.

"Hari ini saya juga menandatangani perintah eksekutif untuk menginstruksikan Departemen Pertahanan dan Keamanan Dalam Negeri untuk mulai mempersiapkan fasilitas migran berkapasitas 30.000 orang di Teluk Guantanamo," kata Trump di Gedung Putih seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Wall Street Melemah pada Rabu (29/1) Setelah The Fed Menahan Suku Bunga

"Menahan para imigran ilegal kriminal terburuk yang mengancam rakyat Amerika. Beberapa dari mereka sangat jahat sehingga kita bahkan tidak percaya negara-negara akan menahan mereka karena kita tidak ingin mereka kembali, jadi kita akan mengirim mereka ke Guantanamo" ungkap Trump.

Segera setelah itu, Trump menandatangani memorandum. Memorandum ini tidak memuat jumlah imigran tetapi menyerukan "ruang penahanan tambahan" di fasilitas yang diperluas itu.

Homan mengatakan pusat itu akan digunakan untuk "yang terburuk dari yang terburuk."

Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem, ketika ditanya berapa banyak uang yang akan dibutuhkan untuk fasilitas itu, mengatakan pemerintah sedang mengerjakannya dengan rekonsiliasi dan penganggaran di Kongres.

Baca Juga: Dua Hal Besar ini Pengaruhi Pergerakan Kripto, Apa Saja?

Tindakan kekerasan

Fasilitas penahanan di Teluk Guantanamo didirikan pada tahun 2002 oleh Presiden AS saat itu George W. Bush untuk menahan tersangka militan asing setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Ada 15 tahanan yang tersisa di penjara tersebut.

Dua pendahulu Trump dari Partai Demokrat, Barack Obama dan Joe Biden, berusaha menutup penjara Guantanamo dan hanya mampu mengurangi jumlah penghuninya. Tetapi Trump telah berjanji untuk tetap membukanya.

Penjara tersebut telah lama dikutuk oleh kelompok hak asasi manusia karena penahanan tanpa batas waktu. Penjara tersebut juga menjadi simbol dari tindakan berlebihan awal "perang melawan teror" AS karena metode interogasi yang keras yang menurut para kritikus sama dengan penyiksaan.

Fasilitas untuk migran terpisah dari pusat penahanan di pangkalan tersebut.

Baca Juga: Bersih-bersih Anggaran? Trump Tawarkan Pegawai Federal Resign dengan Pesangon 8 Bulan

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menyebut rencana Trump sebagai "tindakan kebrutalan."

Kelompok pro-pengungsi telah menyerukan agar fasilitas migran Guantanamo ditutup dan Kongres menyelidiki dugaan pelanggaran di sana.

Proyek Bantuan Pengungsi Internasional atau International Refugee Assistance Project mengatakan dalam laporan tahun 2024 bahwa para tahanan menggambarkan kondisi yang tidak bersih. Keluarga dengan anak-anak kecil ditempatkan bersama dengan orang dewasa lajang, kurangnya akses ke panggilan telepon rahasia, dan tidak adanya layanan pendidikan untuk anak-anak.

Pada hari Selasa, militer AS mengatakan bahwa mereka akan mengizinkan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai untuk menahan para migran di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Buckley di Colorado.

Keputusan itu muncul setelah penerbangan deportasi militer AS terhadap para migran keluar dari negara itu dan pengerahan lebih dari 1.600 tentara tugas aktif ke perbatasan AS dengan Meksiko setelah deklarasi darurat Trump tentang imigrasi minggu lalu.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×