kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Donald Trump minta hakim Florida untuk paksa Twitter kembalikan akun pribadinya lagi


Sabtu, 02 Oktober 2021 / 11:24 WIB
Donald Trump minta hakim Florida untuk paksa Twitter kembalikan akun pribadinya lagi
ILUSTRASI. Akun Twitter Donald Trump yang telah dibekukan sejak awal tahun ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta hakim federal di Florida untuk memaksa Twitter memulihkan kembali akunnya.

Berdasarkan laporan Bloomberg News Jumat (1/10) malam, permintaan Trump tersebut dilakukan usai pada bulan Juli lalu, dirinya menggugat Twitter, Facebook Inc dan Alphabet Inc. Google, serta kepala eksekutif mereka dengan tuduhan secara tidak sah membungkam dirinya yang memiliki pandangan konservatif.

Desakan Trump untuk perintah pemulihan akun Twitter-nya  diajukan pada Jumat malam di Miami. Dia mengklaim, perusahaan media sosial itu menghilangkan akun-nya pada bulan Januari lalu, di bawah tekanan dari saingan politiknya di Kongres.

Hingga berita ini ditayangkan, Twitter menolak berkomentar. Sementara itu, perwakilan Trump tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar di luar jam kerja.

Baca Juga: Erdogan: Pembelian rudal S-400 dari Rusia sepadan dengan ketegangan sama AS

Trump memang telah kehilangan media sosialnya di tahun ini, setelah perusahaan-perusahaan itu mengatakan Trump melanggar kebijakan mereka yang menentang kekerasan. Seluruh akun media sosial Trump pun menghilang, padahal selama ini, dia dikenal sangat aktif di media sosial.

Awal mula menghilangnya akun media sosial Trump terjadi setelah ratusan pendukung-nya melancarkan serangan mematikan di US Capitol pada 6 Januari lalu.

Serangan yang dilakukan pendukung Trump dilakukan setelah dirinya melakukan pidato yang mengulangi klaim bahwa kekalahan-nya pada pemilihan umum adalah hasil dari penipuan yang meluas. Pernyataan ini pun ditolak oleh beberapa pengadilan, pejabat pemilihan negara bagian, dan anggota parlemennya dari partainya sendiri.

Twitter "menjalankan tingkat kekuasaan dan kontrol atas wacana politik di negara ini yang tak terukur, secara historis belum pernah terjadi sebelumnya, dan sangat berbahaya untuk membuka debat demokratis," kata Trump yang dikutip Bloomberg.

Selanjutnya: Lampaui GM, Toyota jual 1,86 juta kendaraan di AS pada Januari-September 2021



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×