Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. The Federal Reserve (The Fed) tetap ogah menerapkan kebijakan suku bunga negatif seperti permintaan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan kebijakan suku bunga negatif tidak sesuai untuk ekonomi Amerika Serikat (AS).
Menurut Powell, dengan pertumbuhan ekonomi AS yang sedang berlangsung, pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi stabil, suku bunga negatif bukan kebijakan yang pas. Penegasan Powell ini disampaikan di depan Kongres AS.
Baca Juga: Yang ditunggu-tunggu, ini isi pidato Donald Trump di New York
"Ini merupakan pemulihan yang sangat lambat, tetapi telah berlangsung lama," kata Powell menjawab pertanyataan Senator Partai Republik Texas, Ted Cruz seperti dilansir Reuters, Rabu (13/11) waktu AS.
Trump telah berulang kali menyerukan agar The Fed menurunkan suku bunga. "Suku bunga negatif tentu tidak akan sesuai di lingkungan saat ini," tandas Powell menanggapi pertanyaan tentang mengapa negara-negara Eropa pada dasarnya dapat mengenakan pajak pada pemegang obligasi dengan membayar kembali kurang dari yang dipinjam.
“Ekonomi AS berada dalam posisi yang kuat. Kami memiliki pertumbuhan, kami memiliki sektor konsumen yang kuat, kami memiliki inflasi. Anda cenderung melihat tingkat negatif di ekonomi yang lebih besar seperti saat pertumbuhan sangat rendah dan inflasi cukup rendah. Itu tidak terjadi di sini, "katanya.
Baca Juga: Powell says policy appropriate amid noteworthy risks to outlook
Dia mengatakan, dampak dari tiga kali pemotongan suku bunga di tahun ini masih akan sepenuhnya dirasakan untuk mendukung pengeluaran rumah tangga dan bisnis. Dan ini akan membiarkan bank sentral kemungkinan berhenti meggunting bunga lagi, kecuali jika ada perubahan "material" dalam prospek ekonomi.
Investor membaca ini bahwa kemungkinan suku bunga akan ditahan sampai akhir tahun depan.
"Kami melihat sikap kebijakan moneter saat ini cenderung tetap sesuai dengan pandangan kami tentang pertumbuhan ekonomi moderat, pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi mendekati tujuan 2% simetris kami," kata Powell.
Baca Juga: Dalam pidatonya Trump bilang China berlaku curang terhadap Amerika
Bukan kali ini saja Trump meminta The Fed memangkas bunga hingga ke teritori negatif. Pada bulan September 2019 lalu, Trump sudah mendesak The Fed untuk menerapkan kebijakan ini.
Menurut Trump, dengan tingkat bunga negatif akan menghemat uang pemerintah terutama utang pemerintah, termasuk akun jaminan sosial yang telah mencapai rekor US$ 22 triliun.
Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi Jepang merosot tajam akibat perang dagang AS-China
Suku bunga negatif sejatinya sebuah langkah yang dengan enggan digunakan bank sentral di dunia untuk memerangi pertumbuhan ekonomi yang lemah karena berisiko menghukum para penabung dan bank.
Namun, untuk negara-negara dengan inflasi rendah kronis seperti Eropa dan Jepang, suku bunga negatif menjadi pilihan lebih menarik bagi beberapa bank sentral untuk menghadapi kenaikan yang tidak diinginkan dalam mata uang mereka.
Baca Juga: Duh, Trump mengancam naikkan tarif atas barang-barang asal China sebelum Natal
Bank of Japan (BOJ), misalnya, mengadopsi suku bunga negatif pada Januari 2016, sebagian besar untuk menangkis lonjakan yen yang tidak disukai karena akan menekan ekonomi Jepang yang bergantung pada ekspor.