kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Trump Peringatkan Turki Tidak Serang Kelompok Kurdi di Suriah


Selasa, 15 Januari 2019 / 09:39 WIB
Trump Peringatkan Turki Tidak Serang Kelompok Kurdi di Suriah


Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - DW. Presiden AS Donald Trump memperingatkan Turki tentang resiko konsekuensi sanksi ekonomi, jika menyerang pasukan Kurdi di Suriah setelah penarikan pasukan AS.

Lewat Twitter Trump hari Minggu (13/1) menulis, AS "akan menghancurkan Turki secara ekonomi jika mereka menyerang (pasukan) Kurdi." Dia juga mengatakan, pasukan AS menarik diri dari Suriah, namun akan kembali menyerang ISIS dari basis-basis terdekat jika mereka memperkuat diri lagi.

Trump juga menyerukan pembentukan zona aman dalam radius 20 mil (30 kilometer) di Suriah dan mengatakan, dia tidak ingin kelompok Kurdi yang merupakan sekutu AS melawan ISIS di Suriah "mencari konfrontasi dengan Ankara".

'Teroris tidak bisa menjadi mitra'

Hanya beberaja jam setelah pernyataan Trump, juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin menjawab lewat Twitter, tidak ada perbedaan antara kelompok ISIS dan pasukan Kurdi di Suriah, YPG.

"Teroris tidak bisa menjadi mitra dan sekutu kalian," tulis Kalin. "Turki mengharapkan AS menghormati kemitraan strategis" kedua negara dan Turki tidak ingin membiarkan dirinya dibayangi propaganda teroris.

Komentar Donald Trump muncul setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan mengambil tindakan terhadap YPG, yang Turki anggap sebagai organisasi teroris yang berafiliasi dengan Partai Buruh Kurdi, PKK. Selama puluhan tahun PKK terlibat konfrontasi militer melawan kekuasaan Turki di kawasan warga Kurdi.

AS optimis capai kesepakatan

Pekan lalu, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan, rencana penarikan pasukan AS dari Suriah bergantung pada janji Turki untuk tidak menyerang YPG. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menanggapi komentar Boltion sebagai "kesalahan serius."

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan hari Sabtu (12/1), dia optimis Amerika Serikat dan Turki akan mencapai kesepakatan tentang bagaimana melindungi pasukan YPG di Suriah.

"Kami yakin kami dapat mencapai kesepakatan terkait dua hal: melindungi Turki dari ancaman teror, dan mencegah segala resiko substansial bagi orang-orang yang tidak menimbulkan resiko teror ke Turki," kata Pompeo tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pompeo mengatakan, dia sudah berbicara dengan rekannya dari Turki, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, dan mengakui masih ada "banyak detail yang masih harus dikerjakan." Namun Mike Pompeo menyatakan dia optimis kedua belah pihak dapat mencapai "hasil yang baik."

Bulan Desember lalu, pemerintah AS mengumumkan rencana untuk menarik sekitar 2.000 tentaranya dari Suriah. Langkah itu dilakukan setelah Trump menyatakan bahwa kelompok teroris ISIS telah dikalahkan di Suriah. Pernyataan itu dikritik mitra-mitra AS, termasuk Jepang dan Jerman.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×