kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.335   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.626   94,40   1,45%
  • KOMPAS100 965   12,06   1,27%
  • LQ45 755   8,12   1,09%
  • ISSI 204   3,04   1,51%
  • IDX30 393   3,59   0,92%
  • IDXHIDIV20 476   8,05   1,72%
  • IDX80 110   1,36   1,25%
  • IDXV30 114   2,74   2,47%
  • IDXQ30 129   1,34   1,05%

Trump Pertimbangkan Keringanan Tarif untuk Meksiko dan Kanada pada Sektor Ini


Rabu, 05 Maret 2025 / 23:21 WIB
Trump Pertimbangkan Keringanan Tarif untuk Meksiko dan Kanada pada Sektor Ini
ILUSTRASI. Pemerintahan Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk memberikan perlindungan terhadap sektor-sektor tertentu. REUTERS/Darren Whiteside


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk memberikan perlindungan terhadap sektor-sektor tertentu, termasuk industri otomotif, dari tarif impor AS.

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyatakan bahwa pengumuman terkait tarif yang dikenakan terhadap Kanada dan Meksiko akan dilakukan pada hari Rabu.

Keputusan Tarif dan Dampaknya

Trump telah memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap impor dari Kanada dan Meksiko, dengan tujuan untuk merundingkan kembali perjanjian dagang dengan kedua negara tersebut pada tahun mendatang.

Baca Juga: Trump Ingin Cabut Undang-Undang Subsidi Chip Semikonduktor Senilai US$ 857 Triliun

Menurut Lutnick, pemerintahan Trump tengah mengevaluasi Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA) guna menentukan apakah sektor-sektor tertentu telah mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam kesepakatan tersebut.

Meski tidak secara eksplisit menyebutkan sektor otomotif akan dikecualikan, Lutnick mengindikasikan bahwa terdapat kategori tertentu yang berpotensi dibebaskan dari tarif. Dengan demikian, industri otomotif berpeluang memperoleh keringanan jika terbukti telah memenuhi aturan USMCA.

Implikasi Tarif terhadap Industri Otomotif

Tarif ini memberikan tantangan besar bagi produsen otomotif yang beroperasi di tiga negara tersebut. Proses manufaktur kendaraan di Amerika Utara melibatkan pengiriman komponen lintas batas secara berkali-kali sebelum produk akhir dirakit. Oleh karena itu, tarif yang diberlakukan dapat meningkatkan biaya produksi dan menghambat efisiensi rantai pasokan.

Namun, pengecualian tarif bagi kendaraan yang mematuhi aturan konten regional USMCA dapat menjadi keuntungan bagi produsen otomotif tradisional di Detroit, seperti Ford, General Motors, dan Stellantis.

Baca Juga: Zelensky Siap Teken Kesepakatan Mineral dengan AS demi Perdamaian!

Berdasarkan perjanjian USMCA, agar kendaraan dapat menikmati akses bebas bea masuk ke pasar AS, minimal 75% dari kontennya harus berasal dari Amerika Utara. Selain itu, 40% dari konten mobil penumpang dan 45% dari konten truk pikap harus diproduksi di AS atau Kanada.

Sejumlah produsen otomotif asing dengan fasilitas produksi besar di AS, seperti Honda dan Toyota, juga dapat memperoleh manfaat dari kebijakan ini. Sebaliknya, produsen yang tidak memenuhi syarat USMCA tetap harus membayar tarif penuh sebesar 25%.

Dampak terhadap Sektor Energi

Selain sektor otomotif, pemerintahan Trump juga mempertimbangkan untuk menghapus tarif 10% terhadap impor energi dari Kanada, termasuk minyak mentah dan bensin, yang memenuhi aturan asal USMCA. Hal ini berpotensi mengurangi tekanan pada industri energi di kedua negara.

Trump dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, terkait kebijakan tarif ini. Lutnick juga telah berdiskusi dengan produsen otomotif Detroit mengenai kepatuhan mereka terhadap kesepakatan dagang yang ditandatangani pada 2020.

Baca Juga: Ini Penyebab Donald Trump Usir Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dari Gedung Putih

Menurut Lutnick, kebijakan ini bertujuan untuk memberikan insentif bagi perusahaan yang mematuhi aturan USMCA. Jika suatu perusahaan tidak memenuhi peraturan yang telah disepakati, maka mereka akan tetap dikenai tarif penuh.

Lebih lanjut, Lutnick menyebutkan bahwa tarif timbal balik yang lebih luas akan mulai diterapkan pada 2 April. Beberapa tarif akan langsung diberlakukan, sementara lainnya mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum diterapkan sepenuhnya.

Kebijakan ini bertujuan untuk menyeimbangkan tarif impor AS dengan tarif yang dikenakan oleh negara lain serta mengatasi hambatan perdagangan non-tarif.

Selanjutnya: BPJS Ketenagakerjaan dan Pemprov DKI Jakarta Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Banjir

Menarik Dibaca: Cara Mudah Transfer Uang di Indomaret dan Syarat yang Harus Dilakukan



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×