kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.288   4,00   0,02%
  • IDX 7.165   47,82   0,67%
  • KOMPAS100 1.044   8,91   0,86%
  • LQ45 802   7,07   0,89%
  • ISSI 232   1,54   0,67%
  • IDX30 417   2,51   0,61%
  • IDXHIDIV20 488   3,16   0,65%
  • IDX80 117   0,89   0,77%
  • IDXV30 120   0,14   0,12%
  • IDXQ30 134   0,94   0,71%

Trump Putus Seluruh Kontrak Federal dengan Harvard, Nilainya Capai US$ 100 Juta


Selasa, 27 Mei 2025 / 22:26 WIB
Trump Putus Seluruh Kontrak Federal dengan Harvard, Nilainya Capai US$ 100 Juta
ILUSTRASI. A tourist touches the foot of the John Harvard Statue on the campus of Harvard University in Cambridge, Massachusetts, U.S., May 23, 2025. REUTERS/Faith Ninivaggi


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Presiden Donald Trump akan menghentikan seluruh kontrak federal yang tersisa dengan Universitas Harvard, menurut surat yang akan dikirimkan kepada seluruh lembaga pemerintah AS pada Selasa (28/5) waktu setempat.

Surat dari U.S. General Services Administration (GSA) itu menginstruksikan semua instansi federal untuk meninjau dan, bila perlu, mengakhiri atau mengalihkan kontrak mereka dengan Harvard University.

Baca Juga: Harvard Vs Trump: Ribuan Mahasiswa Asing Terancam Tak Bisa Kuliah

Alasan yang dikemukakan antara lain diskriminasi rasial dalam penerimaan mahasiswa, dugaan praktik perekrutan diskriminatif, serta kegagalan melindungi mahasiswa Yahudi dari pelecehan.

Surat tersebut juga mengutip putusan Mahkamah Agung dalam perkara Students for Fair Admissions v. Harvard dan insiden-insiden kampus terbaru sebagai bukti bahwa Harvard gagal mematuhi standar dan nilai-nilai federal.

Nilai Kontrak Capai US$ 100 Juta

Menurut salah satu pejabat pemerintahan yang dikutip Reuters, nilai kontrak pemerintah yang masih aktif dengan Harvard mencapai sekitar US$ 100 juta. Harvard sendiri belum memberikan tanggapan resmi atas kabar ini.

Baca Juga: Mahasiswa Asing di Harvard University Kini Terancam, Gara-Gara Kebijakan Baru Trump

Langkah ini menjadi serangan terbaru pemerintahan Trump terhadap Harvard, universitas yang kerap dianggap paling elit dan berpengaruh di AS, baik secara budaya maupun akademik.

Sejak bulan lalu, Gedung Putih telah membekukan dana hibah dan kontrak senilai US$ 3,2 miliar untuk Harvard, serta mencoba memblokir pendaftaran mahasiswa internasional di kampus tersebut.

Pertarungan Politik dan Hukum yang Memanas

Pemerintahan Trump menggambarkan langkah ini sebagai perjuangan hak sipil, dengan tudingan bahwa Harvard mempraktikkan bias liberal, diskriminasi rasial, dan toleransi terhadap antisemitisme.

Sebaliknya, Harvard menilai langkah ini sebagai pelanggaran terhadap kebebasan berpendapat dan akademik (First Amendment), serta upaya pemerintah untuk mengendalikan kurikulum, staf, dan penerimaan mahasiswa.

Baca Juga: Mahasiswa Harvard Kebingungan Melanjutkan Kuliah Efek Kebijakan Trump

Universitas ini telah menggugat pemerintah dalam dua perkara hukum. Gugatan pertama untuk menuntut kembali dana federal senilai US$ 3 miliar, dan gugatan kedua untuk memulihkan haknya menerima mahasiswa internasional.

Dalam surat GSA, seluruh lembaga federal diberi tenggat hingga 6 Juni untuk melaporkan daftar kontrak yang akan dibatalkan. Untuk layanan esensial, kontrak akan dialihkan ke vendor lain, bukan langsung dihentikan.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×