Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu menyatakan bahwa ia mulai kehilangan kesabaran terhadap kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Pernyataannya muncul setelah melihat rekaman pembebasan tiga sandera Israel oleh kelompok militan Palestina selama akhir pekan. Trump membandingkan kondisi para sandera yang tampak kurus dan lemah dengan para penyintas Holocaust.
"Mereka tampak seperti penyintas Holocaust. Mereka dalam kondisi mengerikan, sangat kurus," ujar Trump kepada wartawan di dalam pesawat Air Force One saat dalam perjalanan ke New Orleans untuk menghadiri Super Bowl.
Baca Juga: Trump Sebut Biden Bodoh Karena Izinkan Ukraina Pakai Senjata AS Serang Rusia
"Saya tidak tahu berapa lama lagi kita bisa menahan ini... pada titik tertentu, kita akan kehilangan kesabaran," ucapnya.
Trump menegaskan bahwa meskipun ada kesepakatan gencatan senjata, kondisi para sandera Israel yang dibebaskan sangat memprihatinkan.
"Saya tahu kita punya kesepakatan... tetapi mereka terus datang dalam kondisi yang sangat buruk," tambahnya.
Ketiga sandera yang dibebaskan adalah Ohad Ben Ami dan Eli Sharabi, yang diculik dari Kibbutz Be'eri saat serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023, serta Or Levy, yang diculik dari festival musik Nova pada hari yang sama.
Baca Juga: Trump Ingin AS Kuasai Gaza, Negara Timur Tengah Bisa Bantu Membangun Kembali
Sebelum diserahkan kepada otoritas Israel, mereka terlihat digiring ke podium Hamas oleh orang-orang bersenjata.
Kondisi ketiga sandera tersebut tampak lebih buruk dibandingkan 18 sandera lainnya yang sebelumnya dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang disetujui pada 15 Januari, satu bulan setelah perang dimulai.
Sementara itu, banyak tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel juga terlihat dalam kondisi kurus dan lemah.