kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%

Trump Sebut Ketua The Fed Bodoh, Klaim Powell Bakal Lengser dalam 8 Bulan


Rabu, 23 Juli 2025 / 09:30 WIB
Trump Sebut Ketua The Fed Bodoh, Klaim Powell Bakal Lengser dalam 8 Bulan
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump mengatakan, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell bakal lengser dalam 8 bulan. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump dalam konferensi pers pada hari Selasa (2/7/2025) mengatakan, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell adalah orang "bodoh" yang mempertahankan suku bunga terlalu tinggi, dan ia akan lengser dalam delapan bulan.

"Saya pikir dia telah melakukan pekerjaan yang buruk, tetapi dia akan segera lengser. Dalam delapan bulan, dia akan lengser," katanya dari sebuah pertemuan di Gedung Putih dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr seperti yang dilansir Reuters.

Masa jabatan Powell sebagai ketua The Fed akan berakhir pada 15 Mei 2026. Dan Powell telah berulang kali menegaskan bahwa dia tidak akan meninggalkan jabatannya lebih awal. 

Delapan bulan berarti Powell akan tetap menjabat hingga pertengahan Maret. Tidak jelas mengapa Trump memilih jangka waktu tersebut.

Trump telah menekan Powell selama berbulan-bulan karena tidak memangkas suku bunga dan telah sering mengemukakan kemungkinan untuk memecatnya. Terkadang, dia juga mengatakan bahwa pemecatan Powell merupakan hal yang  "tidak mungkin."

Akhir-akhir ini, Gedung Putih telah mengintensifkan kampanye tekanan Trump, meluncurkan peninjauan atas renovasi The Fed atas dua gedung di Washington yang mereka katakan terlalu mewah dan mungkin tidak mengikuti protokol perencanaan, tuduhan yang dibantah keras oleh The Fed. 

Baca Juga: Trump: Laporan Tentang Rencana Pemecatan Ketua The Fed Jerome Powell Tidak Benar

Menteri Keuangan Scott Bessent pada hari Selasa mengulangi seruannya untuk melakukan investigasi internal yang besar atas operasi kebijakan non-moneter The Fed.

Para ekonom memperingatkan bahwa upaya untuk mendorong The Fed melonggarkan kebijakan moneter justru dapat berdampak sebaliknya.

Mereka menunjuk hiperinflasi di berbagai negara, mulai dari Argentina hingga Zimbabwe, sebagai contoh tentang apa yang dapat terjadi ketika politisi memengaruhi penetapan suku bunga bank sentral. 

Beberapa pihak melihat bukti di pasar keuangan bahwa serangan terus-menerus pemerintahan Trump terhadap Powell mengikis kepercayaan terhadap kemampuan The Fed untuk mencapai tujuan gandanya, yaitu stabilitas harga dan lapangan kerja maksimum.

"Pelaku pasar tampaknya sepakat bahwa risiko terhadap independensi The Fed meningkat," tulis ekonom Goldman Sachs, Jan Hatzius, Senin malam, merujuk pada kenaikan ekspektasi inflasi jangka panjang sebagaimana tercermin dalam swap inflasi berjangka 5 tahun, yang mengukur ekspektasi inflasi selama lima tahun yang dimulai lima tahun ke depan.

Baca Juga: Trump Kemungkinan Segera Memecat Ketua The Fed Jerome Powell

"Kenaikan lebih lanjut dapat membuat pejabat The Fed lebih enggan untuk memangkas suku bunga," kata Hatzius.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×