Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump banyak menyinggung kebijakan luar negerinya dalam pidato tahunan di depan parlemen AS. Selain berjanji untuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko, Trump juga memaparkan sejumlah kebijakan luar negeri lainnya.
Selama 82 menit pidatonya, ia menjabarkan prioritas politiknya tanpa merinci kebijakan khusus.
Trump berbicara di depan sidang anggota kongres yang berbeda pandangan tentang pendanaan pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, yang menurutnya diperlukan untuk membendung imigrasi ilegal dan penyelundupan narkoba.
Seperti dikutip Reuters, Trump menyebut imigrasi ilegal sebagai krisis nasional yang mendesak. Namun ia berhenti menyatakan darurat perbatasan, yang memungkinkannya untuk mendesak kongres untuk menyetujui anggaran pembangunan tembok perbatasan. Sebagai gantinya, ia mendesak Partai Demokrat dan Partai Republik untuk menemukan jalan tengah sebelum batas waktu 15 Februari.
Dalam kesempatan ini, Trump membicarakan tentang rencana pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang akan berlangsung pada 27 Februari-28 Februari 2019 di Vietnam.
Selain itu, Trump juga membeberkan rencana kesepakatan perdagangan dengan China jika China setuju dengan perubahan struktural. Kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu sedang dalam perundingan untuk menuntaskan kesepakatan guna mengakhiri perang dagang.
Dalam pidatonya, Trump juga memuji upaya perdamaian antara pemerintah AS dengan gerilyawan Taliban di Afghanistan dan menyatakan jika kesepakatan dapat dicapai, akan memungkinkannya untuk menarik pasukan AS setelah 17 tahun perang yang ditimbulkan oleh serangan 11 September 2001.
"Ketika ada kemajuan dalam negosiasi ini, kita akan dapat mengurangi pasukan dan fokus pada kontraterorisme," jelasnya.
Dia juga menegaskan rencananya untuk menarik pasukan AS dari perang dengan gerilyawan ISIS di Suriah. "Negara-negara besar tidak berperang tanpa akhir," kata Trump.