kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump tak menjamin transisi kekuasaan berjalan damai bila Biden menang di pemilu AS


Kamis, 24 September 2020 / 19:29 WIB
Trump tak menjamin transisi kekuasaan berjalan damai bila Biden menang di pemilu AS
ILUSTRASI. Donald Trump dan Joe Biden akan saling sikut di pemilihan presiden AS tahun 2020.


Sumber: Bloomberg | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Rabu (24/9) menyatakan tidak akan menjamin transisi kekuasaan berjalan damai jika penghitungan suara menunjukkan calon dari Partai Demokrat Joe Biden memenangkan pemilihan pada 3 November 2020 mendatang.

"Kita harus melihat apa yang terjadi," kata Trump menanggapi pertanyaan wartawan di konferensi pers Gedung Putih pada Rabu malam seperti dilansir Bloomberg, Kamis (24/9).

"Anda tahu bahwa saya telah mengeluh sangat keras tentang surat suara, dan surat suara itu adalah bencana," tambahnya.

Trump telah mengkritik legitimasi pemungutan suara melalui surat, yang ditawarkan di sejumlah negara bagian ketika para pejabat berusaha membatasi penyebaran virus corona di tempat-tempat pemungutan suara yang padat.

Baca Juga: Trump janjikan vaksin tersedia November, Joe Biden: Itu tidak rasional!

Trump juga telah berulang kali mengklaim tanpa bukti bahwa pemungutan suara melalui surat lebih rentan terhadap penipuan daripada pemungutan suara secara langsung pada Hari Pemilu.

Pengacara yang mewakili kampanye Trump menantang aturan pemungutan suara melalui surat di beberapa negara bagian.

"Singkirkan surat suara dan Anda akan mendapatkan transfer sangat damai, tidak akan ada transfer, terus terang," kata Trump pada hari Rabu. Akan ada kelanjutan. Surat suara di luar kendali, Anda tahu itu. Anda tahu siapa yang tahu itu lebih baik dari orang lain? Demokrat tahu itu lebih baik daripada siapa pun," tambahnya.

Popularis Trump mulai mengejar Biden dalam jajak pendapat nasional dan di negara bagian utama.

Baca Juga: Presiden Donald Trump dituduh lakukan pelecehan seksual lagi, ini ceritanya

Bagaimana tanggapan Biden?




TERBARU

[X]
×