kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.406   17,40   0,21%
  • KOMPAS100 1.164   1,81   0,16%
  • LQ45 847   -0,37   -0,04%
  • ISSI 294   2,38   0,82%
  • IDX30 445   -1,56   -0,35%
  • IDXHIDIV20 510   -3,53   -0,69%
  • IDX80 131   0,24   0,18%
  • IDXV30 138   -0,36   -0,26%
  • IDXQ30 140   -0,75   -0,53%

Trump Tandatangani Aturan yang Mengakhiri Government Shutdown AS


Kamis, 13 November 2025 / 10:50 WIB
Trump Tandatangani Aturan yang Mengakhiri Government Shutdown AS
ILUSTRASI. Trump tandatangani aturan yang mengakhiri government shutdown. REUTERS/Ken Cedeno/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Donald Trump akhirnya menandatangani undang-undang yang mengakhiri government shutdown terlama dalam sejarah Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS menyepakati kembali mendanai bantuan pangan yang terganggu, membayar ratusan ribu pegawai federal, dan menghidupkan kembali sistem kendali lalu lintas udara yang lumpuh.

Trump menandatangani UU tersebut Rabu malam (12/11) waktu AS, atau Kamis pagi (13/11) waktu Indonesia. Tanda tangan Trump pada RUU tersebut, yang mendapat persetujuan Senat awal pekan ini, akan memungkinkan para pegawai federal yang menganggur akibat penutupan pemerintah selama 43 hari kembali bekerja mulai Kamis waktu AS. Kendati begitu, seberapa cepat layanan dan operasi pemerintah kembali normal masih belum jelas.

Beleid yang ditandatangani Trump ini akan memperpanjang pendanaan hingga 30 Januari. Beleid ini juga memungkinkan pemerintah federal menambah utang sekitar US$ 1,8 triliun per tahun ke total utang yang mencapai US$ 38 triliun.

Baca Juga: Mengukur Dampak Akhir Government Shutdown AS ke IHSG

Usai menandatangani beleid tersebut, Trump juga kembali menyerukan pembayaran langsung jaminan kesehatan ke masyarakat yang membeli. "Hari ini saya menyerukan agar perusahaan asuransi tidak dibayar, tetapi agar uangnya, sejumlah besar uang ini, dibayarkan langsung kepada rakyat," ujarnya, dikutip Reuters.

Artinya, ada kemungkinan Undang-Undang Perawatan Terjangkau, yang umumnya dikenal sebagai ACA atau Obamacare, tidak berlanjut.Salah satu isu inti yang menyebabkan penutupan pemerintah adalah ketidaksepakatan mengenai perpanjangan subsidi untuk program tersebut.

Berakhirnya penutupan pemerintahan menawarkan sedikit harapan bahwa layanan yang krusial, khususnya untuk perjalanan udara, akan memiliki waktu untuk pulih dengan gelombang perjalanan liburan Thanksgiving yang hanya tinggal dua minggu lagi.

Baca Juga: Harga Emas Naik ke Level Tertinggi 3 Minggu Usai Akhir Government Shutdown AS

Pemulihan bantuan pangan bagi jutaan keluarga juga dapat memberikan ruang dalam anggaran rumah tangga untuk pengeluaran seiring musim belanja Natal yang akan segera memasuki puncaknya.

Selain itu, publikasi data-data ekonomi AS dari badan-badan statistik utama akan kembali lancer dalam beberapa hari mendatang. Ketiadaan data telah membuat investor, pembuat kebijakan, dan rumah tangga sebagian besar tidak mengetahui kondisi pasar kerja, arah inflasi, serta laju belanja konsumen dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Namun, beberapa kesenjangan data kemungkinan akan bersifat permanen. Gedung Putih mengatakan laporan ketenagakerjaan dan Indeks Harga Konsumen untuk bulan Oktober mungkin tidak akan pernah dirilis.

Menurut perkiraan banyak ekonom, penghentian operasional memangkas lebih dari sepersepuluh poin persentase dari produk domestik bruto (PDB) AS selama sekitar enam minggu penghentian operasional. Kendati begitu, sebagian besar output yang hilang diprediksi akan kembali pulih dalam beberapa bulan mendatang.

Selanjutnya: Tokoh Penting AI, Yann LeCun Bakal Tinggalkan Meta an Siap Dirikan Startup Baru

Menarik Dibaca: 7 Drama Korea Terbaru Tentang Lika-Liku Rumah Tangga, Ada As You Stood By




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×