Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, pemerintahannya telah mengambil tindakan tegas untuk melindungi warganya dari ancaman virus corona yang bergerak cepat. Dia juga bilang sudah menawarkan bantuan ke China untuk menangani wabah mematikan ini. Akan tetapi, melansir Reuters, seorang penasihat utama AS mengatakan Beijing belum menerima tawaran bantuan Trump.
Trump tampaknya mengecilkan kekhawatiran tentang virus seperti flu yang telah menewaskan lebih dari 300 orang di China dan menyebar ke lebih dari dua lusin negara. Dalam sebuah wawancara dengan televisi Fox, Trump mengatakan, "Kita akan melihat apa yang terjadi, tapi kami sudah menutupnya."
Kekhawatiran tentang virus tersebut mendorong Amerika Serikat untuk mendeklarasikan keadaan darurat kesehatan masyarakat dan melarang masuknya warga negara asing yang baru-baru ini mengunjungi China.
Baca Juga: Apakah anjing dan kucing bisa menularkan virus corona? Ini kata WHO
Di bawah pelarangan baru yang mulai berlaku pada jam 5 p.m ET (2200 GMT) pada Minggu (2/2/2020), warga AS yang telah melakukan perjalanan ke China dalam waktu 14 hari akan diarahkan ke salah satu dari tujuh bandara yang ditunjuk untuk skrining.
"Kami tidak dapat menerima ribuan orang yang mungkin memiliki masalah ini - virus corona," kata Trump kepada Fox dalam siaran wawancara singkat pada hari Minggu. Dia mengatakan pejabat AS telah menawarkan China "bantuan luar biasa" dalam menangani epidemi ini.
Penasihat keamanan nasional Trump Robert O'Brien, dalam wawancara terpisah, mengatakan China saat ini lebih terbuka tentang virus corona daripada krisis sebelumnya, tetapi belum menerima tawaran bantuan AS.
Baca Juga: Wabah virus corona belum terkendali, kini China laporkan kasus flu burung H5N1
"Sejauh ini China lebih transparan daripada krisis sebelumnya dan kami menghargai itu," kata O'Brien dalam wawancara dengan CBS "Face the Nation."