Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menegaskan bahwa tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko akan diberlakukan sesuai jadwal, meskipun kedua negara telah berupaya meningkatkan keamanan perbatasan dan menghentikan peredaran fentanil ke AS.
Pernyataan ini disampaikan menjelang tenggat waktu pada 4 Maret.
“Tarif akan diberlakukan tepat waktu dan sesuai jadwal,” ujar Trump dalam konferensi pers bersama Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Pernyataan tersebut menjawab pertanyaan mengenai apakah Kanada dan Meksiko telah melakukan upaya yang cukup untuk menghindari tarif sebesar 25% yang diberlakukan AS.
Banyak pihak berharap kedua negara dapat membujuk pemerintahan Trump untuk menunda kebijakan tersebut, yang dapat berdampak pada impor senilai lebih dari US$ 918 miliar, mencakup sektor otomotif hingga energi.
Baca Juga: Trump Tunda Kebijakan Tarif, Incar Perdagangan dengan China, Kanada, dan Meksiko
Kebijakan ini berpotensi mengganggu ekonomi Amerika Utara yang saling terintegrasi, terutama di sektor otomotif.
Trump tidak secara spesifik menyebutkan batas waktu 4 Maret, tetapi menegaskan keinginannya untuk menerapkan tarif “timbal balik” yang disesuaikan dengan hambatan perdagangan dari berbagai negara, termasuk Prancis.
Namun, dalam pertemuannya dengan Macron, Trump tidak membahas pajak layanan digital yang dikenakan oleh Prancis, Kanada, dan negara lain terhadap perusahaan teknologi AS seperti Google, Facebook, dan Amazon.
Pada Jumat sebelumnya, Trump memerintahkan pemerintahannya untuk menghidupkan kembali penyelidikan terhadap negara-negara yang memberlakukan pajak layanan digital terhadap perusahaan-perusahaan AS.
Baca Juga: Harga Minyak Global Koreksi Imbas Trump Tunda Tarif untuk Meksiko dan Kanada
Kanada dan Meksiko telah meningkatkan keamanan perbatasan, yang sebelumnya memberikan mereka penangguhan sekitar satu bulan dari tenggat waktu awal pada 1 Februari.
Namun, menurut Dan Ujczo, pengacara spesialis perdagangan AS-Kanada, setiap penundaan lebih lanjut hanya akan diberikan jika ada bukti nyata bahwa langkah-langkah yang dilakukan kedua negara efektif.
“Ada kemajuan dalam keamanan perbatasan,” ujar Ujczo, penasihat senior Thompson Hine di Columbus, Ohio.
“Namun, terlalu optimis jika berharap tarif ini akan dicabut sepenuhnya.” Hingga saat ini, Gedung Putih, kantor Perwakilan Dagang AS, dan Departemen Perdagangan belum memberikan tanggapan terkait negosiasi yang diharapkan berlangsung pekan ini sebelum tenggat waktu 4 Maret.
Ancaman Tarif Tambahan
Sejak menerapkan tarif awal sebesar 25% serta bea masuk 10% terhadap seluruh impor dari Tiongkok, Trump terus mengambil langkah-langkah tambahan yang berpotensi memperumit negosiasi perbatasan.
Baca Juga: Trump Berencana Terapkan Tarif Baru pada Kanada, Meksiko, dan China
Termasuk di antaranya peningkatan tarif baja dan aluminium menjadi 25%, dengan mencabut pengecualian lama bagi Kanada dan Meksiko sebagai sumber impor logam terbesar AS. Kebijakan ini juga mencakup ratusan produk baja hilir dan akan berlaku mulai 12 Maret.
Trump juga menyatakan keinginannya untuk mengenakan tarif 25% pada impor mobil, farmasi, dan semikonduktor.
Langkah ini dapat memicu negosiasi ulang perjanjian dagang AS-Meksiko-Kanada (USMCA), yang sebelumnya telah dinegosiasikan ulang pada 2020 setelah menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) 1994.
Trump semakin tidak puas dengan impor kendaraan dari Meksiko dan Kanada.
Langkah Kanada dan Meksiko
Pada Kamis, Menteri Ekonomi Meksiko, Marcelo Ebrard, menyatakan telah melakukan “dialog yang konstruktif” dengan pejabat perdagangan utama Trump.
Meksiko juga telah mengerahkan hingga 10.000 pasukan Garda Nasional ke perbatasan utara sebagai bagian dari kesepakatan yang juga meminta AS untuk menghentikan aliran senjata api ke Meksiko.
Sementara itu, Kanada telah membentuk satuan tugas khusus untuk menangani penyelundupan fentanil, dengan menunjuk pejabat intelijen senior Kevin Brosseau sebagai pemimpinnya.
Baca Juga: Rupiah Berbalik Menguat Usai Trump Tunda Tarif Terhadap Meksiko dan Kanada
Ottawa juga mengklasifikasi ulang kartel narkoba sebagai entitas teroris serta meningkatkan pengawasan di perbatasan dengan pesawat nirawak dan helikopter.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dalam beberapa hari terakhir terus berkomunikasi dengan Trump terkait isu perbatasan, termasuk dalam percakapan telepon pada Sabtu lalu.
Trudeau mengancam akan memberlakukan tarif balasan terhadap impor AS senilai C$155 miliar (US$107 miliar), mencakup produk seperti bir, anggur, bourbon Amerika, dan jus jeruk Florida.
Baca Juga: Trump Tunda Kebijakan Tarif Impor 25% untuk Meksiko Selama Sebulan
Namun, ia menegaskan bahwa Kanada akan berupaya menghindari penerapan tarif tersebut.