CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.679   61,00   0,39%
  • IDX 7.319   74,90   1,03%
  • KOMPAS100 1.126   8,52   0,76%
  • LQ45 889   1,98   0,22%
  • ISSI 223   2,61   1,19%
  • IDX30 457   0,44   0,10%
  • IDXHIDIV20 553   -0,91   -0,16%
  • IDX80 129   0,59   0,46%
  • IDXV30 138   -0,35   -0,25%
  • IDXQ30 153   -0,01   0,00%

Trump umumkan bantuan senilai US$ 19 miliar untuk petani AS yang terimbas corona


Sabtu, 18 April 2020 / 06:55 WIB
Trump umumkan bantuan senilai US$ 19 miliar untuk petani AS yang terimbas corona
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (17/4) mengumumkan program bantuan senilai US$ 19 miliar untuk membantu petani mengatasi dampak virus corona melalui paket yang akan mencakup pembayaran langsung dan pembelian produk secara masal, termasuk produk daging dan produk lainnya.

"Ini adalah orang-orang hebat, orang Amerika hebat, tidak pernah mengeluh, mereka hanya melakukan apa yang harus mereka lakukan," kata Trump saat mengumumkan program bantuan pertanian seperti dikutip Reuters, Sabtu (18/4).

Baca Juga: AS kecolongan, PBB rilis foto kapal Korut tertangkap basah berlabuh di perairan China

Ia mengatakan, program ini mencakup pembayaran langsung senilai US$ 16 miliar.

Departemen Pertanian AS dalam sebuah pernyataan mengatakan akan bermitra dengan distributor regional dan lokal untuk membeli produk segar, daging dan susu senilai US$ 3 miliar.

Keputusan itu muncul di tengah meningkatnya tekanan  dari lobi pertanian AS untuk pembelian pemerintah karena petani dan peternak berjuang untuk memasarkan barang-barang mereka yang karena gangguan pandemi corona memaksa para petani membuang stoknya.

Reuters pada Senin melaporkan bahwa Departemen Pertanian pada fase awal akan membelanjakan hingga US$ 15,1 miliar untuk meningkatkan rantai pasok makanan negara terhadap dampak wabah, dorongan besar pertama untuk memastikan pandemi tidak memicu kekurangan makanan konsumen.

Di Amerika Serikat, beberapa pabrik pengemasan daging sapi dan daging babi ditutup karena para pekerja sakit atau meninggal akibat virus corona.

Baca Juga: Kabar baik dari Gilead Science turut mengangkat IHSG hingga 3,44% pada Jumat (17/4)

Smithfield Foods, misalnya, pengolah daging babi terbesar di dunia, pada hari Minggu mengatakan akan menutup pabrik di AS tanpa batas waktu karena ruam kasus virus corona di antara karyawan dan memperingatkan negara itu bergerak "sangat dekat ke tepi" dalam pasokan untuk pedagang grosir.  


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×