kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Tunggu Komentar The Fed, Mayoritas Bursa Asia Melemah pada Rabu (8/11)


Kamis, 09 November 2023 / 04:55 WIB
Tunggu Komentar The Fed, Mayoritas Bursa Asia Melemah pada Rabu (8/11)
ILUSTRASI. Pedestrians pass before a share prices board in Tokyo on Tuesday, October 10, 2023. .Tunggu Komentar The Fed, Mayoritas Bursa Asia Melemah pada Rabu (8/11)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks saham di Asia sore ini Rabu (8/11) mayoritas ditutup turun. Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, penurunan ini disebabkan investor menunggu komentar dari sejumlah pejabat tinggi bank sentral Amerika Serikat (AS), yakni Federal Reserve, termasuk ketua Federal Reserve Jerome Powell pada pekan ini.

Komentar tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa kuat penolakan Federal Reserve terhadap melonggarnya kondisi finansial dalam beberapa hari terakhir ini. Selain itu, fokus perhatian investor bergeser ke prospek membaiknya hubungan bilaiteral antara AS dan China.

Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu pada pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di San Francisco minggu depan. Pertemuan APEC ini menawarkan kesempatan bagi AS dan China untuk memperbaiki hubungan perdagangan dan hubungan politik kedua negara.

Baca Juga: Wall Street Naik Tipis Rabu (8/11), Investor Mencerna Komentar Pejabat The Fed

Menteri Keuangan AS Janet Yellen akan melakukan pertemuan dengan Wakil PM China He Lifeng pada hari Kamis dan Jumat sebelum pertemuan resmi para Menteri Keuangan negara anggota APEC dimulai pada hari Sabtu (11/11).

Gubernur bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda memberi sinyal bahwa penurunan upah riil yang berkepanjangan belum tentu akan mendorong BOJ bergerak menuju normalisasi kebijakan moneter selama target inflasi BOJ belum tercapai.

Gubernur Ueda masih membuka diri terhadap berbagai opsi karena BOJ melihat adanya kemungkinan mencapai target inflasi secara berkesinambungan. Meskipun banyak pakar ekonomi memprediksi langkah normalisasi akan diambil pada bulan April 2024, Ueda mengatakan BOJ bertekad melanjutkan kebijakan moneter yang super longgar hingga target inflasi berada di depan mata.

Baca Juga: Menanti Pidato Powell, Harga Emas Spot Meredup dan Paladium ke Level Terendah 5 Tahun

Upah riil di Jepang telah turun selama 18 bulan beruntun sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai prospek ekonomi Jepang karena belanja rumah tangga tidak mampu mendorong pertumbuhan.

Pekan lalu, PM Fumio Kishida sudah menyusun paket stimulus ekonomi yang lebih besar untuk meringankan beban rumah tangga dari kenaikan biaya hidup di tengah anjloknya popularitas PM Fumio Kishida.

Dari sisi makroekonomi, investor menantikan rilis data inflasi bulan Oktober Jerman, data Penjualan Ritel bulan September zona Eropa, dan pidato dari ketua Federal Reserve Jerome Powell.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×