Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Tanda-tanda penyusutan populasi diakali pemerintah Turki dengan membagikan tunjangan kepada para calon pengantin baru. Tujuan pemerintah Turki adalah agar setiap keluarga setidaknya memiliki tiga orang anak.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, siap memberikan tunjangan keuangan untuk keluarga dan pasangan pengantin baru mendorong kelahiran. Menyusutnya populasi berpotensi besar akan membebani pertumbuhan ekonomi.
Melalui tunjangan ini, Erdogan berharap para orang tua tidak lagi takut memiliki anak. Dirinya secara khusus menargetkan agar setiap keluarga memiliki tiga anak.
Baca Juga: Ini Negara yang Terkena Dampak Saat Suplai Gas Rusia ke Eropa via Ukraina Berakhir
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah kita, jumlah penduduk lanjut usia kita telah mencapai 10 persen dari total penduduk sementara usia rata-rata penduduk kita telah meningkat hingga 34 tahun. Tiga anak per keluarga harus menjadi tujuannya," kata Erdogan pada hari Senin (13/1), dikutip Bloomberg.
Angka kelahiran di Turki turun menjadi 1,51 pada tahun 2023 dibandingkan dengan 2,38 pada tahun 2001.
Erdogan kemudian mendeklarasikan tahun 2025 sebagai “tahun keluarga” untuk memulai upaya terhindar dari krisis demografi.
Jumlah penduduk Turki pada tahun 2023 adalah 85,4 juta jiwa, dengan rasio anak-anak berusia nol hingga 14 tahun turun menjadi 21,4%, turun dari 26,4% pada tahun 2007.
Baca Juga: 10 Negara Pemilik Industri Terkuat di Asia
Tonton: Malaysia Kenakan Bea Antidumping Impor Besi Baja dari China, India, Jepang dan Korsel
Tunjangan Finansial Setiap Melahirkan
Presiden Erdogan menyampaikan, pemerintah Turki akan memberikan bantuan langsung sebesar 5.000 lira atau sekitar Rp 2,3 jutaan saat kelahiran anak pertama.
Berikutnya, negara juga akan memberikan bantuan sebesar 1.500 lira atau sekitar Rp 680 ribu per bulan untuk anak kedua dan 5.000 lira per bulan untuk anak ketiga dan seterusnya.
Tidak hanya itu, pasangan yang baru menikah akan dapat memperoleh manfaat dari program "Dana Keluarga" yang menyediakan hingga 150.000 lira atau sekitar Rp 68 juta tanpa bunga dan penundaan pembayaran selama dua tahun.
Dana tersebut sebelumnya tersedia bagi mereka yang terkena dampak gempa bumi dahsyat di Turki pada Februari 2023.
Baca Juga: 10 Negara Ini Memiliki Cadangan Emas Terbesar di Dunia
Lembaga think tank Ankara, Tepav, mengatakan bahwa kondisi ekonomi dan pengangguran merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan penurunan angka kelahiran.
Stimulus kredit murah yang terus digenjot Erdogan menjelang pemilu justru membuat inflasi mendekati tiga digit dalam beberapa tahun terakhir.
Masalah ekonomi struktural itu dianggap jadi penyebab utama banyak keluarga enggan memiliki anak dan pemuda enggan menikah.