Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - ANKARA. Pemerintah Turki melalui Menteri Luar Negeri, Mevlut Cavusoglu menuntut permintaan maaf dari Prancis terkait insiden yang melibatkan kapal perang kedua di negara di Laut Mediterania.
Lebih lanjut, Turki mengharapkan adanya penyelidikan yang lebih mendalam oleh NATO terkait insiden tersebut.
Hubungan antara anggota NATO belakangan ini memang sedikit memanas akibat perang saudara di Libya. Dalam perang tersebut Turki dan Perancis diduga memberikan dukungan pada pihak yang berbeda di Libya.
Baca Juga: Presiden Turki Erdogen kemungkinan akan kembali blokir media sosial, ini penyebabnya
Turki memberikan dukungan berupa tentara bayaran terhadap Government of National Accord (GNA), sementara Prancis berdiri bersama Libyan National Army (LNA) di sisi yang berlawanan.
Meskipun begitu Perancis membantah mendukung pasukan yang dipimpin oleh Khalifa Haftar yang mencoba mempertahankan ibu kota Tripoli tersebut.
"Perancis harus meminta maaf kepada kami, bukannya memberikan informasi yang salah. Meraka (Perancis) mendukung sisi yang salah," ungkap Cavusoglu.