kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turun Dua Tahun Beruntun, Keuntungan Industri di China Susut 2,3% pada 2023


Sabtu, 27 Januari 2024 / 11:05 WIB
Turun Dua Tahun Beruntun, Keuntungan Industri di China Susut 2,3% pada 2023
ILUSTRASI. Pabrik baja di China. REUTERS/Aly Song


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Laba perusahaan industri di China turun 2,3% pada tahun 2023 yang merupakan penurunan tahunan kedua berturut-turut. Angka keuntungan industri mencakup perusahaan dengan pendapatan tahunan setidaknya 20 juta yuan (US$ 2,8 juta) dari operasional utama mereka.

Keuntungan industri China terseret lesunya permintaan di dalam dan luar negeri sehingga menambah tekanan pada pertumbuhan ekonomi negeri Tirai Bambu di tengah kemerosotan sektor properti dan risiko deflasi.

Data Biro Statistik Nasional (NBS) mencatat penurunan tersebut mengikuti penurunan laba sebesar 4,4% dalam 11 bulan pertama dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun ada beberapa tanda perbaikan pada akhir tahun. 

Baca Juga: Hubungan Dagang Korea Utara-China Makin Erat

Untuk bulan Desember saja, keuntungan industri naik 16,8% dari tahun sebelumnya. Meski turun dari capaian pada November yang naik 29,5%, namun tetap berhasil melanjutkan kenaikan laba untuk bulan kelima secara beruntun.

Perekonomian China tumbuh sebesar 5,2% pada tahun 2023 di tengah sejumlah tantangan seperti lambatnya pemulihan ekonomi pascapandemi.

Selain itu juga dibayangi oleh penurunan sektor properti yang berkepanjangan dan meningkatnya risiko deflasi. Ditambah lagi melambatnya pertumbuhan global sehingga mengaburkan prospek ekonomi pada tahun ini.

Sebelumnya, Bank sentral China mengumumkan bahwa mereka melakukan pemotongan cadangan bank sebesar 50 basis poin, yang merupakan penurunan terbesar dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga: Kasus Pencemaran Nama Baik, Donald Trump Diperintahkan Membayar US$ 83,3 Juta

Hal ini mengirimkan sinyal kuat dukungan terhadap perekonomian yang sedang rapuh dan anjloknya pasar saham negara tersebut.

Meski begitu, para analis mengatakan diperlukan lebih banyak stimulus pada tahun ini agar aktivitas ekonomi lebih kokoh.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×