Sumber: Financial Times,Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Twitter Inc tengah meninjau kebijakannya seputar pelarangan pengguna secara permanen. Kemungkinan rencana ini akan membawa moderasi kontennya sejalan dengan visi Elon Musk untuk platform media sosial.
Mengutip Reuters, Rabu (12/10), Financial Times (FT) melaporkan, Twitter telah menjajaki apakah ada alat moderasi konten lain yang dapat menggantikan larangan, sebagai pengganti hukuman terberat jika pengguna melanggar aturan.
Hika menengok kembali pada bulan Mei, tak lama setelah menandatangani kesepakatan senilai US$ 44 miliar untuk membeli Twitter, Musk telah menjanjikan perubahan pada praktik moderasi konten platform media sosial.
Baca Juga: Kanye West Diblokir Instagram dan Twitter, Elon Musk: Selamat Datang Temanku!
Musk, yang menyebut dirinya absolutis kebebasan berbicara, juga mengatakan dia akan membatalkan larangan Twitter terhadap mantan Presiden AS Donald Trump.
Namun, laporan FT mengatakan setiap perubahan kebijakan tidak akan membuka jalan bagi kembalinya Trump ke platform tersebut karena Twitter tidak mempertimbangkan untuk membatalkan larangan yang dikeluarkan karena melanggar kebijakannya terhadap menghasut kekerasan.
Karyawan mencari area di mana mereka merasa Twitter mungkin telah melarang pengguna untuk pelanggaran yang lebih ringan, seperti berbagi informasi yang menyesatkan, tambah laporan itu.
Twitter membatasi akun Kanye West selama akhir pekan, dengan mengatakan telah menghapus postingan rapper yang dikutuk pengguna online sebagai anti-Semit.
Twitter dan perwakilan untuk Donald Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.