kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Twitter Meninjau Kebijakan Pelarangan Permanen bagi Pengguna yang Melanggar


Rabu, 12 Oktober 2022 / 13:09 WIB
Twitter Meninjau Kebijakan Pelarangan Permanen bagi Pengguna yang Melanggar
ILUSTRASI. Twitter Inc tengah meninjau kebijakannya seputar pelarangan pengguna secara permanen. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Financial Times,Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Twitter Inc tengah meninjau kebijakannya seputar pelarangan pengguna secara permanen. Kemungkinan rencana ini akan membawa moderasi kontennya sejalan dengan visi Elon Musk untuk platform media sosial.

Mengutip Reuters, Rabu (12/10), Financial Times (FT) melaporkan, Twitter telah menjajaki apakah ada alat moderasi konten lain yang dapat menggantikan larangan, sebagai pengganti hukuman terberat jika pengguna melanggar aturan. 

Hika menengok kembali pada bulan Mei, tak lama setelah menandatangani kesepakatan senilai US$ 44 miliar untuk membeli Twitter, Musk telah menjanjikan perubahan pada praktik moderasi konten platform media sosial.

Baca Juga: Kanye West Diblokir Instagram dan Twitter, Elon Musk: Selamat Datang Temanku!

Musk, yang menyebut dirinya absolutis kebebasan berbicara, juga mengatakan dia akan membatalkan larangan Twitter terhadap mantan Presiden AS Donald Trump.

Namun, laporan FT mengatakan setiap perubahan kebijakan tidak akan membuka jalan bagi kembalinya Trump ke platform tersebut karena Twitter tidak mempertimbangkan untuk membatalkan larangan yang dikeluarkan karena melanggar kebijakannya terhadap menghasut kekerasan.

Karyawan mencari area di mana mereka merasa Twitter mungkin telah melarang pengguna untuk pelanggaran yang lebih ringan, seperti berbagi informasi yang menyesatkan, tambah laporan itu.

Twitter membatasi akun Kanye West selama akhir pekan, dengan mengatakan telah menghapus postingan rapper yang dikutuk pengguna online sebagai anti-Semit.

Twitter dan perwakilan untuk Donald Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×