kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ubah lelucon pelancong, AirAsia buka restoran yang sajikan menu penerbangan


Senin, 02 Desember 2019 / 20:16 WIB
Ubah lelucon pelancong, AirAsia buka restoran yang sajikan menu penerbangan
General Manager Santan dan T&CO Catherine Goh (tengah) memberikan penjelasan pemesanan makanan secara digital kepada Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail (kiri), disaksiikan CEO Grup AirAsia Tony Fernan


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Makanan yang maskapai sajikan dalam penerbangan sudah lama jadi bahan lelucon para pelancong. Tapi, AirAsia Group Bhd berusaha mengubah pandangan itu, dengan membuka restoran yang juga menawarkan hidangan sesuai menu penerbangan.

CEO AirAsia Group Tony Fernandes sangat yakin, restoran maskapai berbiaya murah asal Malaysia ini bakal populer di kalangan pengunjung. Sehingga, ia ingin membuka gerai serupa di luar Malaysia, termasuk di New York, Amerika Serikat.

"Mimpi kami adalah memilikinya di Times Square," kata Fernandes, Senin (2/12), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: AirAsia menerima pesawat A321neo pertamanya

AirAsia yang mengenakan biaya tambahan untuk makanan hari ini membuka Santan Restaurant dan T&CO Cafe di sebuah mal di Kuala Lumpur. Ini menandai peluncuran pertama mereka ke dalam bisnis ritel makanan.

Catherine Go, General Manager Santan Restaurant dan T&CO Cafe, mengatakan, 30% menu di restoran berasal dari menu penerbangan AirAsia. Sebut saja, hidangan klasik, seperti nasi lemak Pak Nasser dan nasi khas Malaysia dengan bumbu cabai.

Menurut Goh, tim pengembangan produk yang terdiri dari lima koki dan mahasiswa jurusan kuliner membutuhkan waktu sembilan bulan untuk membuat menu lainnya di Santan Restaurant dan T&CO Cafe.

Baca Juga: Sambut libur akhir tahun, AirAsia tambah armada dan jumlah penerbangan

"Misalnya, mereka akan bertemu dengan rekan-rekan Filipina kami, yang akan memilih menu restoran terbaik di mana mereka akan mencoba hidangkan dan meniru rasa," ujar Goh kepada Reuters.

"Setelah mengembangkan produk, mereka akan mengirimkannya ke tim Filipina untuk mendapatkan umpan balik, apakah rasanya cukup otentik," imbuh dia.

AirAsia berencana membuka lima gerai tahun ini, dan 100 outlet selama tiga hingga lima tahun ke depan.

"Kami memutuskan untuk memiliki beberapa restoran tetapi bisnis yang lebih besar akan menjadi waralaba, sungguh, karena kami ingin memanfaatkan talenta wirausaha muda di sekitar kawasan yang ingin menjadi bagian dari bisnis ini," kata Aireen Omar, President RedBeat Ventures, anak usaha AirAsia.

Baca Juga: Tips dan Pengalaman Membawa Bayi Naik Pesawat AirAsia

Aireen menyebutkan, bisnis digital AirAsia yang fokus pada e-commerce dan menawarkan gaya hidup memiliki potensi untuk menyalip bisnis utama maskapai.

AirAsia memulai upaya diversifikasi untuk menjadi perusahaan yang berfokus pada aset ringan, setelah penjualan bisnis leasing senilai US$ 1 miliar pada Maret 2018 lalu.

Bisnis non-inti AirAsia termasuk layanan keuangan BigPay dan situs perjalanan dan gaya hidup AirAsia.com, Fernandes menargetkan, bisa menjadi pendapatan yang positif pada 2021 dan tahun-tahun berikutnya.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×