Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer menyebut keputusan UEFA mengizinkan kerumunan besar di Euro 2020 "sama sekali tidak bertanggungjawab", terutama mengingat penyebaran varian Delta.
Mengutip Reuters, Seehofer mengatakan pada konferensi pers Kamis (1 Juli), UEFA tampaknya didorong oleh pertimbangan komersial, yang menurutnya, tidak boleh diurutkan di atas masalah kesehatan.
Dia menegaskan, tidak bisa dihindari, pertandingan dengan 60.000 penonton akan mempromosikan penyebaran COVID-19, terutama mengingat ada varian Delta yang sangat menular.
Angka 60.000 adalah jumlah yang diizinkan UEFA di Stadion Wembley London untuk laga semifinal dan final Euro 2020.
Jerman sendiri sudah tersingkir dari Euro 2020, setelah kalah dari Inggris di babak 16 besar yang berlangsung Rabu (29 Juni) waktu Indonesia.
Baca Juga: Sekitar 2.000 warga Skotlandia yang terinfeksi Covid-19 hadiri pertandingan Euro 2020
Hampir 2.000 orang yang tinggal di Skotlandia telah menghadiri Euro 2020 saat terinfeksi COVID-19, para pejabat Skotlandia mengungkapkan pada Rabu (30 Juni).
Ribuan orang Skotlandia datang ke London untuk pertandingan timnas negaranya melawan Inggris di babak penyisihan grup Euro 2020 pada 18 Juni lalu.
Setidaknya, 300 warga Finlandia yang pergi untuk mendukung tim nasional di Euro 2020 telah tertular COVID-19, menurut pejabat kesehatan Finlandia, Selasa (29 Juni).
Tingkat infeksi harian di Finlandia meningkat dari sekitar 50 per hari menjadi lebih dari 200 dalam seminggu terakhir. Dan, angka itu kemungkinan akan bertambah dalam beberapa hari mendatang, pejabat kesehatan Finlandia menambahkan.
Pekan lalu, pihak berwenang Rusia menyalahkan varian Delta untuk lonjakan infeksi dan kematian di kota-kota besar, termasuk St. Petersburg yang akan menjadi tuan rumah perempat final pada Jumat (2 Juli).