Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Ukraina dan Amerika Serikat berada dalam tahap akhir negosiasi kesepakatan mineral yang dianggap penting untuk mengakhiri perang dengan Rusia, yang telah berlangsung selama tiga tahun di Ukraina.
Hal tersebut diungkapkan oleh wakil perdana menteri Olha Stefanishyna di akun media social X miliknya pada Senin (24/2/2025).
Mengutip Reuters, Kyiv dan Washington sama-sama tertarik dengan akses AS ke kekayaan bawah tanah Ukraina. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan kesepakatan semacam itu harus melibatkan jaminan keamanan yang konkret.
"Tim Ukraina dan AS sedang dalam tahap akhir negosiasi mengenai perjanjian mineral. Negosiasi berjalan sangat konstruktif, dengan hampir semua detail utama telah diselesaikan," tulisnya.
Dia menambahkan, "Kami berharap para pemimpin AS dan UA dapat menandatangani dan memberikan dukungan di Washington secepatnya untuk menunjukkan komitmen kami selama beberapa dekade mendatang."
Baca Juga: Presiden Finlandia ke Trump: Jika Putin Menang di Ukraina, AS Kalah
Trump mengatakan Ukraina harus memberi AS US$ 500 miliar dalam bentuk bahan baku penting sebagai balasan atas bantuan yang telah diterima Kyiv dari pemerintahan Joe Biden sebelumnya.
Zelensky mengatakan minggu ini Washington telah memasok negaranya dengan US$ 67 miliar dalam bentuk senjata dan US$ 31,5 miliar dalam bentuk dukungan anggaran langsung, dan bahwa ia tidak akan mengakui bantuan yang diberikan Biden sebagai pinjaman.
Zelensky menolak menandatangani rancangan awal kesepakatan awal bulan ini, yang memicu rasa frustrasi di Gedung Putih.
Tonton: Soal Kesepakatan Mineral AS, Zelenskiy: Saya Tidak Bisa Menjual Ukraina
Pejabat senior pemerintahan Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka memperkirakan kesepakatan akan ditandatangani minggu ini.