kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Ukraina Desak Gencatan Senjata, Rusia Dikabarkan Tawarkan Konsesi


Rabu, 23 April 2025 / 06:00 WIB
Ukraina Desak Gencatan Senjata, Rusia Dikabarkan Tawarkan Konsesi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan kesiapannya untuk bernegosiasi dengan Rusia dalam format apa pun.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - KYIV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan kesiapannya untuk bernegosiasi dengan Rusia dalam format apa pun, asalkan gencatan senjata terlebih dahulu diberlakukan. 

Sementara itu, Financial Times melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah menawarkan untuk menghentikan invasi di garis depan saat ini.

Putin, pada hari Senin, untuk pertama kalinya sejak perang dimulai lebih dari tiga tahun lalu, mengusulkan pembicaraan bilateral dengan Kyiv. 

Amerika Serikat mendesak kedua pemimpin agar menunjukkan kemajuan konkret menuju kesepakatan damai dan mengancam akan menghentikan upaya diplomasi jika tidak ada hasil nyata.

Baca Juga: Ukraina Bunuh Jenderal Top Rusia yang Dituduh Gunakan Senjata Kimia di Moskow

Gedung Putih menyatakan bahwa Steve Witkoff, utusan khusus Presiden AS Donald Trump, dijadwalkan bertemu kembali dengan Putin di Rusia akhir pekan ini.

Zelenskiy belum secara langsung menanggapi tawaran Putin untuk pembicaraan bilateral, tetapi menegaskan bahwa gencatan senjata, khususnya terhadap sasaran sipil, menjadi prioritas utama. 

“Kami siap mencatat bahwa setelah gencatan senjata, kami siap untuk duduk dalam format apa pun agar tidak ada jalan buntu,” ujarnya kepada wartawan di kantor kepresidenan di Kyiv.

Zelenskiy menambahkan bahwa delegasi Ukraina akan membawa mandat untuk membahas gencatan senjata, baik penuh maupun sebagian, dalam pertemuan dengan negara-negara Barat di London pada Rabu.

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Sepakat Gencatan Senjata di Laut Hitam

Mengutip sumber yang mengetahui situasi, Financial Times melaporkan bahwa dalam pertemuan dengan Witkoff di St. Petersburg bulan ini, Putin menawarkan untuk menghentikan operasi militer Rusia di garis depan dan melepaskan klaim atas empat wilayah Ukraina. 

Laporan ini dinilai sebagai sinyal formal pertama sejak awal perang bahwa Rusia dapat melunak dari tuntutan maksimalisnya. Namun, beberapa pejabat Eropa yang mengetahui negosiasi memperingatkan bahwa tawaran tersebut bisa jadi hanya merupakan taktik diplomatik.

Sementara itu, Washington Post mengabarkan bahwa Amerika Serikat telah mengusulkan pengakuan atas aneksasi Rusia atas Krimea dan pembekuan garis depan perang saat ini. 

Krimea, yang direbut Rusia pada 2014, tidak termasuk dalam empat wilayah yang disebut dalam tawaran Putin versi Financial Times. Ukraina sendiri menegaskan bahwa tidak akan pernah mengakui klaim Rusia atas Krimea.

Baca Juga: Serangan Artileri Ukraina Tewaskan Tiga Wartawan Rusia di Luhansk

Menurut Washington Post, usulan AS tersebut disampaikan kepada Ukraina dalam pertemuan negara-negara Barat di Paris pekan lalu. Rusia sebelumnya telah mengklaim mencaplok empat wilayah Ukraina sejak invasi besar-besaran tahun 2022, yaitu Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×