kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   -6.000   -0,34%
  • USD/IDR 16.600   -40,00   -0,24%
  • IDX 6.236   74,40   1,21%
  • KOMPAS100 884   15,16   1,75%
  • LQ45 697   15,99   2,35%
  • ISSI 196   0,74   0,38%
  • IDX30 366   8,49   2,37%
  • IDXHIDIV20 443   9,73   2,24%
  • IDX80 100   1,98   2,01%
  • IDXV30 106   1,12   1,07%
  • IDXQ30 121   2,95   2,50%

Serangan Artileri Ukraina Tewaskan Tiga Wartawan Rusia di Luhansk


Selasa, 25 Maret 2025 / 05:44 WIB
Serangan Artileri Ukraina Tewaskan Tiga Wartawan Rusia di Luhansk
ILUSTRASI. Ledakan dari sebuah drone dan peluru kendali terlihat di langit di atas kota selama serangan drone Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, 17 Februari 2025. Serangan artileri Ukraina pada Senin (25/3) menewaskan enam orang, termasuk tiga wartawan, di wilayah Luhansk, Ukraina timur.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - LUHANSK. Serangan artileri Ukraina pada Senin (25/3) menewaskan enam orang, termasuk tiga wartawan, di wilayah Luhansk, Ukraina timur. Hal ini disampaikan oleh Leonid Pasechnik, gubernur Luhansk yang ditunjuk oleh Rusia.  

Media yang bersangkutan telah mengonfirmasi kematian wartawan mereka dalam serangan tersebut. Pejabat Rusia lainnya menuduh bahwa para jurnalis menjadi sasaran langsung militer Ukraina. Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Ukraina.  

Menurut Pasechnik, salah satu korban adalah Alexander Fedorchak, wartawan dari media Rusia Izvestia. Dua korban lainnya adalah Andrei Panov, operator kamera, dan Alexander Sirkeli, pengemudi yang bekerja untuk saluran televisi pemerintah Rusia, Zvezda.  

Baca Juga: Tantangan Baru Ukraina Saat Perang dengan Rusia: Tentara Bunuh Diri Korea Utara

Saluran Zvezda melaporkan bahwa korespondennya, Nikita Goldin, mengalami luka parah dalam serangan tersebut, yang diklaim sebagai serangan terhadap kendaraan sipil. 

Sementara itu, Alexander Miroshnik, pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia, menyatakan ada indikasi bahwa serangan tersebut direncanakan dan ditargetkan langsung terhadap para jurnalis.  

"Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa serangan ini merupakan aksi teror yang sengaja menyasar jurnalis dan orang-orang di sekitar mereka," tulis Miroshnik di Telegram.  

Beberapa kantor berita Rusia mengutip sumber keamanan yang menyebutkan bahwa serangan itu dilakukan menggunakan rudal HIMARS yang dipasok oleh Amerika Serikat kepada Ukraina.  

Baca Juga: Ukraina Bunuh Jenderal Top Rusia yang Dituduh Gunakan Senjata Kimia di Moskow

Sebelumnya, Izvestia melaporkan bahwa Fedorchak telah bertugas di wilayah Kupiansk, Kharkiv, sebelum menuju Luhansk. Pada Januari lalu, seorang reporter lepas yang bekerja untuk Izvestia juga tewas dalam konflik di Ukraina.  

Menurut data Komite Perlindungan Jurnalis, setidaknya 15 wartawan telah tewas sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.  

Hampir seluruh wilayah Luhansk kini berada di bawah kendali Rusia, setelah lebih dari tiga tahun perang antara Moskow dan Kyiv. Pasukan Rusia terus berupaya menguasai wilayah timur Ukraina, terutama di Donbas, yang mencakup Luhansk dan Donetsk. 

Kedua wilayah ini, bersama Zaporizhzhia dan Kherson, telah dianeksasi dan diklaim sebagai bagian dari Rusia.   

Selanjutnya: PGEO Bangun PLTP Unit 2 Berkapasitas 55 MW

Menarik Dibaca: Tren Desain Interior Awal 2000-an yang Kembali Populer di Tahun 2025, Yuk Simak


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×