kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.320   -17,00   -0,10%
  • IDX 7.007   50,72   0,73%
  • KOMPAS100 1.039   9,73   0,95%
  • LQ45 812   10,42   1,30%
  • ISSI 212   1,07   0,51%
  • IDX30 417   6,04   1,47%
  • IDXHIDIV20 498   7,43   1,52%
  • IDX80 119   1,21   1,03%
  • IDXV30 123   1,33   1,09%
  • IDXQ30 138   1,99   1,47%

Tantangan Baru Ukraina Saat Perang dengan Rusia: Tentara Bunuh Diri Korea Utara


Rabu, 15 Januari 2025 / 05:19 WIB
Tantangan Baru Ukraina Saat Perang dengan Rusia: Tentara Bunuh Diri Korea Utara
ILUSTRASI. Ukraina kini menghadapi tantangan baru dalam perang melawan Rusia, yakni aksi bunuh diri tentara Korea Utara. Sergei Kholodilin/BelTA/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Setelah pertempuran di wilayah bersalju di Rusia, Kursk, minggu ini, pasukan khusus Ukraina memeriksa lebih dari selusin mayat tentara musuh Korea Utara yang terbunuh.

Di antara mereka, pasukan Ukraina menemukan satu orang yang masih hidup. Namun saat mereka mendekat, ia meledakkan granat dan meledakkan dirinya sendiri. 

Kondisi tersebut diketahui berdasarkan keterangan pertempuran yang diunggah di media sosial oleh Pasukan Operasi Khusus Ukraina pada hari Senin (13/1/2025).

Melansir Reuters, pasukan Ukraina mengatakan mereka berhasil lolos dari ledakan itu tanpa cedera. Reuters tidak dapat memverifikasi insiden tersebut.

Namun, di antara bukti-bukti yang semakin banyak dari medan perang, laporan intelijen, dan kesaksian para pembelot, beberapa tentara Korea Utara menggunakan tindakan ekstrem saat mereka mendukung perang Rusia selama tiga tahun dengan Ukraina.

"Meledakkan diri dan bunuh diri: itulah realitas tentang Korea Utara," kata Kim, mantan tentara Korea Utara berusia 32 tahun yang membelot ke Selatan pada tahun 2022. Dia meminta agar identitasnya hanya disebutkan dengan nama belakangnya karena takut akan pembalasan terhadap keluarganya yang tinggal di Utara.

Baca Juga: Lakukan Provokasi, Korea Utara Luncurkan Beberapa Rudal Jarak Pendek di Pagi Ini

"Para tentara yang meninggalkan rumah untuk bertempur di sana telah dicuci otaknya dan benar-benar siap mengorbankan diri mereka untuk Kim Jong Un," tambahnya, merujuk pada pemimpin Korea Utara.

Kim, yang diperkenalkan kepada Reuters oleh kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Seoul, NK Imprisonment Victims' Family Association, mengatakan bahwa dia telah bekerja untuk militer Korea Utara di Rusia selama sekitar tujuh tahun hingga tahun 2021 pada proyek-proyek konstruksi untuk mendapatkan mata uang asing bagi rezim tersebut.

Penilaian Ukraina dan Barat mengatakan Pyongyang telah mengerahkan sekitar 11.000 tentara untuk mendukung pasukan Moskow di wilayah Kursk di Rusia bagian barat, yang direbut Ukraina dalam serangan mendadak tahun lalu. Lebih dari 3.000 orang tewas atau terluka, menurut Kyiv.

Misi Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.

Moskow dan Pyongyang awalnya menolak laporan tentang pengerahan pasukan Korea Utara sebagai "berita palsu". 

Baca Juga: Pesan Tahun Baru Putin untuk Warga Rusia: Semuanya akan Baik-Baik Saja



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×