kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Tantangan Baru Ukraina Saat Perang dengan Rusia: Tentara Bunuh Diri Korea Utara


Rabu, 15 Januari 2025 / 05:19 WIB
Tantangan Baru Ukraina Saat Perang dengan Rusia: Tentara Bunuh Diri Korea Utara
ILUSTRASI. Ukraina kini menghadapi tantangan baru dalam perang melawan Rusia, yakni aksi bunuh diri tentara Korea Utara. Sergei Kholodilin/BelTA/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Ketika ditanya tentang rincian lebih lanjut dari kasus-kasus yang dirujuknya, dia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut dengan mengatakan bahwa itu adalah informasi dari Ukraina yang dibagikan dengan Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan. 

Bunuh diri oleh tentara atau mata-mata tidak hanya menunjukkan kesetiaan kepada rezim Kim Jong Un tetapi juga merupakan cara untuk melindungi keluarga mereka yang ditinggalkan di rumah, kata Yang Uk, seorang analis pertahanan di Asan Institute of Policy Studies.

Zelenskiy mengatakan pada hari Minggu bahwa Kyiv siap untuk menyerahkan tentara Korea Utara yang ditangkap kepada pemimpin mereka Kim Jong Un jika ia dapat memfasilitasi pertukaran mereka dengan warga Ukraina yang ditawan di Rusia.

Tonton: Dua tentara Korea Utara Ditangkap Hidup Hidup oleh Ukraina untuk Kali Pertama

Namun, bagi sebagian tentara Korea Utara, ditangkap dan dikirim kembali ke Pyongyang akan dianggap sebagai nasib yang lebih buruk daripada kematian, kata Kim, pembelot Korea Utara dan mantan tentara.

"Menjadi tawanan perang berarti pengkhianatan. Ditangkap berarti Anda seorang pengkhianat. Tinggalkan satu peluru terakhir, itulah yang sedang kita bicarakan di militer," jelas Kim.



TERBARU

[X]
×