Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - RUSIA – Rusia menyatakan keadaan darurat regional di Crimea pada Sabtu (4/1) setelah tumpahan minyak di Laut Hitam bulan lalu. Pekerja telah membersihkan ribuan ton pasir dan tanah yang terkontaminasi di sekitar Selat Kerch, yang memisahkan Semenanjung Kerch Crimea dari wilayah Krasnodar Rusia.
Gubernur Crimea yang ditunjuk Rusia, Mikhail Razvozhaev, menyebutkan bahwa jejak baru polusi membutuhkan tindakan mendesak. Kota Sevastopol, tempat ditemukannya polusi tersebut, kini berada dalam status darurat, memberikan wewenang kepada pihak berwenang untuk mengambil langkah cepat, termasuk evakuasi warga jika diperlukan.
Baca Juga: Rusia Umumkan Keadaan Darurat Lokal Setelah Serangan Ukraina di Gudang Senjata
Kementerian Darurat Rusia melaporkan bahwa lebih dari 86.000 metrik ton pasir dan tanah yang tercemar telah dibersihkan. Tumpahan minyak berasal dari dua kapal tanker tua yang terkena badai pada 15 Desember, di mana satu tenggelam dan lainnya kandas.
Lebih dari 10.000 orang terlibat dalam upaya pembersihan minyak berjenis M100, bahan bakar berat yang mengeras pada suhu 25 derajat Celsius. Minyak ini, berbeda dengan produk minyak lainnya, tidak mengapung di permukaan air tetapi tenggelam atau tetap melayang di kolom air.
Baca Juga: Rusia Umumkan Keadaan Darurat di Laut Hitam, Ini Penyebabnya
Tumpahan minyak, yang awalnya dikhawatirkan lebih besar, diperkirakan melibatkan sekitar 2.400 metrik ton produk minyak, menurut kementerian transportasi Rusia. Upaya pembersihan juga dilakukan di daerah Kuban dan Crimea, di mana aneksasi oleh Rusia pada 2014 tidak diakui oleh sebagian besar negara dunia.
Rekaman video yang dibagikan di Telegram menunjukkan pekerja dalam pakaian pelindung memuat tanah terkontaminasi ke alat berat dan membersihkan pasir dengan sekop. Di tengah krisis ini, kelompok lingkungan melaporkan kematian lumba-lumba, porpoise, dan burung laut akibat dampak tumpahan minyak.
Dengan status darurat yang diberlakukan, pemerintah berharap dapat mempercepat penanganan bencana lingkungan ini untuk mengurangi dampak buruk terhadap ekosistem Laut Hitam.