kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.691.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.345   0,00   0,00%
  • IDX 6.795   -78,69   -1,14%
  • KOMPAS100 1.010   -16,39   -1,60%
  • LQ45 783   -21,03   -2,62%
  • ISSI 210   0,71   0,34%
  • IDX30 406   -10,51   -2,52%
  • IDXHIDIV20 491   -10,85   -2,16%
  • IDX80 114   -2,41   -2,07%
  • IDXV30 120   -0,32   -0,27%
  • IDXQ30 133   -3,63   -2,65%

Ukraina: Eropa Butuh Tentara Sendiri untuk Melawan Vladimir Putin


Selasa, 18 Februari 2025 / 16:15 WIB
Ukraina: Eropa Butuh Tentara Sendiri untuk Melawan Vladimir Putin
ILUSTRASI. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Eropa harus bersatu untuk membentuk tentara bersama baru guna menjaga diri dari ancaman yang meningkat dari Rusia. REUTERS/Alina Smutko 


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Eropa harus bersatu untuk membentuk tentara bersama baru guna menjaga diri dari ancaman yang meningkat dari Rusia.

Mengutip The Telegraph, pernyataan Zelensky muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Donald Trump berencana untuk melemahkan dukungan AS bagi Ukraina dalam perangnya dengan Rusia dan melemahkan komitmennya terhadap NATO.

Pandangan Zelensky diperkuat oleh peringatan terpisah oleh Jenderal Sir Richard Shirreff, mantan panglima tertinggi NATO di Eropa.

Menulis di The Independent, Sir Richard mengatakan AS tidak dapat lagi dipercaya sebagai sekutu Eropa dan Inggris. Ia menyerukan peningkatan dramatis dalam pengeluaran pertahanan untuk menghindari risiko perang dunia ketiga.

Sementara itu, berbicara di konferensi keamanan Munich, Zelensky mengatakan: “Saya percaya pada Eropa dan saya mendesak Anda untuk bertindak demi diri Anda sendiri, demi negara Anda, rumah Anda, anak-anak Anda, demi masa depan kita bersama. Kita perlu percaya pada kekuatan kita sendiri sehingga orang lain menghormati kekuatan Eropa. Saya percaya waktunya telah tiba untuk menciptakan angkatan bersenjata Eropa ... uang saja tidak akan menghentikan serangan musuh. Ini bukan hanya tentang anggaran, ini tentang orang-orang yang menyadari bahwa mereka perlu mempertahankan rumah mereka sendiri."

Ini terjadi setelah utusan khusus Trump untuk Ukraina mengungkapkan bahwa Eropa akan diajak berkonsultasi tetapi akhirnya dikecualikan dari perundingan damai.

Baca Juga: Ukraina Tolak Mentah-Mentah Tawaran AS yang Ingin Memiliki 50% Mineral Tanah Jarang

Presiden AS dan presiden Rusia Vladimir Putin berbicara minggu ini tentang rencana untuk mengakhiri invasi Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×