Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - KYIV. Parlemen Ukraina menyetujui kenaikan pajak besar pertama pada masa perang. Keputusan yang diambil pada Kamis (10/10) ini untuk menopang keuangan, karena perang dengan Rusia terus berlanjut dan belum ada tanda berakhir.
Undang-undang baru tersebut memutuskan untuk meningkatkan pajak perang dari 1,5% menjadi 5% untuk penduduk. Pajak untuk pengusaha perorangan dan usaha kecil naik lebih tinggi.
Pajak laba bank jadi 50% dan pajak atas laba perusahaan keuangan sebesar 25%. Iryna Geraschenko, anggota parlemen partai oposisi Solidaritas Eropa, dikutip Reuters, mengatakan, pajak tersebut akan berlaku surut sejak awal Oktober. Tapi tidak jelas berapa banyak uang yang akan dikumpulkan.
Baca Juga: Chery Merakit Mobil di Pabrik Bekas Produsen Barat Rusia
Selain pajak baru, pemerintah Ukraina meningkatkan pinjaman di pasar domestik dan merestrukturisasi utang luar negeri. Aksi ini bisa menghemat anggaran US$ 11,4 miliar selama tiga tahun ke depan.
Yaroslav Zhelezniak, anggota parlemen partai Holos mengatakan, 247 dari 450 deputi di Verhovna Rada telah menyetujui kenaikan tersebut. Ukraina telah menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk mendanai militernya. Sehingga tingkat perpajakan saat ini tidak cukup untuk menutupi belanja pertahanan yang meningkat pesat sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Bantuan keuangan asing tetap penting bagi Ukraina untuk dapat menyeimbangkan anggarannya di tahun mendatang. Sejak dimulainya invasi Rusia, Ukraina telah menerima hampir US$ 100 miliar dari Barat. Dana tersebut digunakan untuk membayar pensiun, upah sektor publik, dan pengeluaran sosial lainnya.
Kyiv membutuhkan US$ 12 miliar lagi pada akhir tahun 2024 untuk dibelanjakan pada pertahanan. Defisit anggaran tahun depan diperkirakan mencapai sekitar US$ 38 miliar
Undang-undang tersebut masih perlu ditandatangani oleh Presiden Volodymyr Zelenskiy sebelum mulai berlaku.
Baca Juga: Unilever Resmi Jual Bisnis di Rusia Pada Arnest Group