kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Ukraina Berulang Kali Berani Melewati Garis Merah Rusia


Kamis, 08 Agustus 2024 / 07:48 WIB
Ukraina Berulang Kali Berani Melewati Garis Merah Rusia
ILUSTRASI. FILE PHOTO: An F16 fighter jet is seen during a military exercise at Ranai military airbase in Natuna Island, Riau Islands province, Indonesia October 6, 2016. REUTERS/Beawiharta/File Photo


Sumber: Newsweek | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Blogger militer Rusia meremehkan ancaman dari jet F-16 yang dikirim ke Ukraina, berbeda dengan kekhawatiran sebelumnya dari pihak pro-invasi yang menyatakan bahwa "garis merah" Rusia telah dilanggar.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada hari Minggu mengumumkan bahwa Ukraina telah menerima jet F-16 yang dijanjikan. Ia mengucapkan terima kasih kepada Denmark, Belanda, dan Amerika Serikat atas dukungan tersebut. 

Ini merupakan bagian dari janji Presiden AS, Joe Biden, untuk mengizinkan sekutunya memasok pesawat Amerika dan melatih pilot Ukraina. Hingga saat ini, Kyiv telah menerima 10 dari 79 jet yang diharapkan, dan menurut The Economist, jumlah ini bisa meningkat dua kali lipat pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Ukraina Kembali Melewati 'Garis Merah' Rusia

Namun, para milblogger Rusia menganggap enteng dampak dari jet buatan Lockheed Martin yang mampu membawa bom, roket, dan rudal di medan perang.

Institut Studi Perang (ISW) menyatakan bahwa pendukung perang pro-Kremlin, yang sebelumnya menganggap kedatangan F-16 sebagai pelanggaran "garis merah", kini mengurangi intensitas klaim tersebut. 

Dalam pembaruannya pada hari Minggu, lembaga pemikir yang berbasis di Washington, D.C. ini mengatakan bahwa komentator dan pejabat Rusia sering memperingatkan bahwa pemberian persenjataan Barat kepada Ukraina bisa memicu respons cepat dari Rusia.

Peter Rutland, pakar Rusia dan profesor di Universitas Wesleyan, menyebutkan bahwa sistem pertahanan udara yang kuat menghalangi kedua pihak untuk mencapai superioritas udara. 

Baca Juga: Diam-Diam, Joe Biden Izinkan Ukraina Gunakan Senjata AS untuk Serang Wilayah Rusia

"F-16 akan meningkatkan kemampuan Ukraina untuk mencegat drone dan helikopter Rusia yang digunakan untuk mendukung serangan darat mereka," katanya kepada Newsweek. "Namun, hal ini tidak akan mengubah keadaan dalam semalam atau memicu respons besar dari Moskow."




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×