kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rusia Peringatkan Ukraina: Jika Menunda, Syarat Perdamaian akan Semakin Berat


Rabu, 07 Agustus 2024 / 06:45 WIB
Rusia Peringatkan Ukraina: Jika Menunda, Syarat Perdamaian akan Semakin Berat
ILUSTRASI. Rusia mengatakan ke Ukraina, semakin lama negara itu menunda perundingan damai, semakin berat syaratnya. REUTERS/Ueslei Marcelino


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Selasa (7/8/2024), seorang pejabat tinggi Rusia mengatakan kepada Ukraina bahwa semakin lama negara itu menunda perundingan perdamaian, semakin berat syarat-syarat yang akan dihadapi rakyatnya.

Mengutip Reuters, Moskow mengatakan perundingan harus didasarkan pada Ukraina yang menyerahkan tanah yang jumlahnya mencapai seperlima dari wilayahnya - sebagian besar disita oleh pasukan Rusia - dan menolak segala prospek untuk bergabung dengan aliansi NATO yang dipimpin Barat.

Syarat-syarat ini ditolak mentah-mentah oleh Ukraina.

Sergei Shoigu, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengatakan bahwa sejak Putin mengusulkan syarat-syarat perdamaian pada tanggal 14 Juni, Ukraina telah kehilangan 420 km persegi (162 mil persegi) wilayah dan banyak korban jiwa.

"Jendela kesempatan bagi Ukraina semakin menyempit," katanya seperti yang ditunjukkan oleh televisi pemerintah.

Dia menambahkan bahwa Ukraina tidak menanggapi dan negara itu akan kehilangan lebih banyak wilayah jika semakin lama menunda kesepakatan damai.

Baca Juga: Ukraina Klaim Telah Menenggelamkan Kapal Selam Rusia Senilai US$300 Juta

"Ilusi rezim Kyiv bahwa Eropa akan menyelenggarakan pertemuan puncak perdamaian yang indah lagi, ... di mana semua masalah internal mereka akan diselesaikan sendiri, merugikan rakyat Ukraina," kata Shoigu.

Ia menyebutkan angka kerugian pasukan Ukraina, tetapi Reuters tidak dapat memverifikasi angka tersebut. Selain itu, tidak ada pihak yang menyebutkan jumlah korbannya sendiri.

Setelah mengirim pasukannya pada tahun 2022, Rusia kini menguasai sekitar 18% wilayah Ukraina termasuk Krimea, yang direbutnya dan dianeksasi secara sepihak pada tahun 2014.

Rusia juga menguasai sebagian besar empat wilayah di Ukraina tenggara yang menurut Putin, dengan alasan historis dan budaya, harus diserahkan sepenuhnya oleh Kyiv.

Baca Juga: Joe Biden Memuji Pertukaran Tahanan Terbesar dengan Rusia sejak Perang Dingin

Reuters telah melaporkan bahwa Putin siap menghentikan perang dengan gencatan senjata yang dinegosiasikan yang mengakui garis medan perang saat ini. Akan tetapi, Rusia juga siap untuk terus berjuang jika Kyiv dan Barat tidak menanggapi.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bulan lalu bahwa Kyiv siap untuk perundingan asalkan kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, yang diakui oleh sebagian besar negara anggota PBB, dihormati sepenuhnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×