kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ukraina Berulang Kali Berani Melewati Garis Merah Rusia


Kamis, 08 Agustus 2024 / 07:48 WIB
Ukraina Berulang Kali Berani Melewati Garis Merah Rusia
ILUSTRASI. FILE PHOTO: An F16 fighter jet is seen during a military exercise at Ranai military airbase in Natuna Island, Riau Islands province, Indonesia October 6, 2016. REUTERS/Beawiharta/File Photo


Sumber: Newsweek | Editor: Noverius Laoli

Sejak invasi besar-besaran dimulai oleh Vladimir Putin, sekutu Ukraina, yang dipimpin oleh AS, telah menyesuaikan bantuan militer mereka untuk menghindari eskalasi konflik. 

Tahun lalu, Rusia mengeluarkan 15 pernyataan resmi "garis merah", dibandingkan dengan 24 pernyataan pada tahun pertama invasi. Putin mengatakan bahwa ancaman aksi nuklir bisa terjadi jika garis merah dilampaui, meskipun definisinya tidak jelas.

Persenjataan AS di Kyiv mencakup rudal Javelin, Stinger, HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi), dan Howitzer M777. Peringatan Rusia pada bulan September 2023 terhadap pasokan rudal ATACMS jarak jauh dari AS diabaikan pada bulan berikutnya. 

Baca Juga: Pertama Kalinya, Ukraina Berhasil Serang Pesawat Siluman Su-57 Rusia

Pada November 2022, mantan presiden Dmitry Medvedev memperingatkan agar tidak memasok sistem rudal Patriot, namun pasokan ini belum memicu respons keras dari Moskow.

Rusia juga memperingatkan agar tidak ada rudal buatan Barat yang ditembakkan ke Rusia. Namun, serangan lintas batas Ukraina pada Desember 2023 menewaskan sedikitnya 21 orang di wilayah Belgorod, Rusia. 

ISW pada hari Minggu mencatat bahwa kasus-kasus ini menunjukkan bahwa Moskow telah "berulang kali membuktikan" bahwa klaim "garis merah" adalah teknik untuk mencegah Barat memberikan bantuan militer tambahan kepada Ukraina.

Baca Juga: Drone Ukraina Terbang 1.100 Mil, Targetkan Pesawat Pengebom di Pangkalan Udara Rusia

ISW menyebutkan bahwa Kyiv dan sekutunya telah melewati garis merah yang ditetapkan Rusia tanpa reaksi signifikan dari Rusia, dan hal ini kemungkinan akan sama dengan respons Rusia terhadap F-16. Newsweek telah menghubungi kementerian pertahanan Rusia untuk memberikan komentar lebih lanjut.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×