kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Uni Emirat Arab akan cetak sejarah ke planet Mars, ini jadwalnya


Selasa, 14 Juli 2020 / 14:19 WIB
Uni Emirat Arab akan cetak sejarah ke planet Mars, ini jadwalnya
ILUSTRASI. Uni Emirat Arab akan menjalankan misi Hope untuk mengelilingi planet Mars


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Dubai. Uni Emirat Arab ( UEA) akan mencetak sejarah baru di dunia. Uni Emirat Arab akan meluncurkan pesawat tak berawak ke planet Mars dalam misi "Hope".

Pesawat Uni Emirat Arab akan lepas landas dari Pusat Antariksa Tanegashima Jepang pada Rabu (15/7/2020) pukul 5.51 pagi waktu setempat. Apabila cuaca buruk, waktu peluncuran bisa mundur maksimal sampai 13 Agustus.

Baca juga: Presiden Donald Trump layak mendapat predikat raja hoaks? 

Proyek Uni Emirat Arab ini merupakan salah satu dari 3 misi ke planet Mars. Uni Emirat Arab bersaing bareng China dengan Tianwen-1 dan Amerika Serikat (AS) dengan Mars 2020-nya.

Uni Emirat Arab diuntungkan dengan peluncuran ini, karena jarak Bumi ke Mars kini sedang dalam jarak terdekat yakni 55 juta kilometer. Namun tidak seperti dua pesaing lainnya, misi Uni Emirat Arab di Mars tidak akan mendarat di "Planet Merah" itu.

Misi "Hope" atau Al Amal dalam bahasa Arab, diperkirakan akan mencapai orbit Mars pada Februari 2021, yang menandai peringatan ke-50 penyatuan Uni Emirat Arab oleh aliansi 7 syekh. Sesampainya di sana, pesawat Uni Emirat Arab akan mengitari planet itu selama 1 tahun penuh di Mars, yakni 687 hari.

Wakil manajer proyek misi Uni Emirat Arab Sarah Al Amiri menerangkan, ia sangat gembira dengan rencana peluncuran ini. "Dalam hati, saya menantikan 24 jam pertama setelah pemisahan, dan di situlah kami melihat hasil pekerjaan kami," kata Amiri yang juga menjabat Menteri Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut Uni Emirat Arab .

"Itu adalah kali pertama kami mendapatkan sinyal, saat kita tahu setiap bagian pesawat luar angkasa berfungsi, ketika panel surya dikerahkan, ketika kita mencapai lintasan menuju Mars," ujarnya kepada kantor berita AFP awal bulan ini.

Keiji Suzuki dari Mitsubishi Heavy Indsutries yang meluncurkan misi Hope ke luar angkasa mengatakan, dengan perkiraan adanya badai diragukan peluncuran ini akan berjalan sesuai jadwal. "Namun perkiraan sekarang bukan tentang badai petir besar sepanjang perjalanan, jadi penilaian kami saat ini ada peluang untuk peluncuran," terangnya pada Senin (13/7/2020).

Selanjutnya: Ambisi besar

Ambisi besar Uni Emirat Arab 

Uni Emirat Arab yang negaranya terkenal dengan gedung-gedung pencakar langit dan pulau-pulau berhias pohon palem, dalam beberapa tahun terakhir terus berusaha menjangkau luar angkasa. Tujuan dari misi-misi Mars biasanya untuk meneliti cuaca di atmosfer Planet Merah, dan membuka jalan bagi terobosan ilmiah.

Baca juga: Arab Saudi: Shalat Idul Adha diizinkan dengan protokol Covid-19 

Namun yang dilakukan Uni Emirat Arab beda. Mereka berencana membangun permukiman manusia di Mars dalam 100 tahun ke depan. Uni Emirat Arab ingin proyek tersebut jadi sumber inspirasi bagi para pemuda Arab. Sebab, wilayah Timur Tengah sangat sering dilanda konflik dan krisis ekonomi.

Dubai telah menyewa arsitek untuk merancang seperti apa kota di Mars, dan menciptakannya di gurun pasir Uni Emirat Arab sebagai "Kota Sains". Proyek ini memakan biaya sekitar 500 juta dirham (Rp 1,9 triliun).

Kemudian pada September tahun lalu, Hazza Al Mansouri menjadi orang Uni Emirat Arab pertama di luar angkasa. Ia termasuk bagian dari 3 awak yang meluncur dengan roket Soyuz dari Kazakhstan. Setelah 8 hari di luar angkasa dia pulang, dan dinobatkan jadi orang Arab pertama yang mengunjungi International Space Station.

Belasan misi telah diluncurkan ke Mars sejak 1960-an, dan kebanyakan dilakukan oleh AS. Akan tetapi, banyak juga yang tidak pernah mencapainya atau gagal mendarat. Hasrat negara-negara Bumi untuk menjelajahi Mars terdorong sejak adanya penemuan sekitar 10 tahun lalu, bahwa ada air yang mengalir di permukaan Mars.

(Aditya Jaya Iswara)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siap Luncurkan Pesawat ke Mars, Uni Emirat Arab Akan Cetak Sejarah", 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×