Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BRUSSELS. Pimpinan Eropa memutuskan menekan neraca Bank sentral Eropa untuk mendongkrak dana penyelamatan serta rencana bantuan bagi perbankan di kawasan tersebut. Pertemuan penanganan krisis Eropa ke-13 itu juga membahas mengenai cara untuk memperkuat peranan International Monetary Fund.
"Pembicaraan kami mengenai perbankan berjalan cukup baik. Demikian pula pembahasan mengenai dana dan penggunaannya. Banyak sekali pilihan yang dapat dilakukan," jelas Presiden Prancis Nicolas Sarkozy usai pertemuan di Brussels, kemarin (23/10).
Hanya saja, pembicaraan antar pimpinan Eropa itu belum membahas mengenai restrukturisasi utang Yunani. "Mengenai pertanyaan mengenai Yunani, belum ada kemajuan berarti. Kami belum membahas hingga ke sana," jelas Sarkozy.
Kegagalan sistem finansial Yunani menyebabkan ruang Eropa untuk mengatasi krisis utang semakin terbatas. Sebab, ancaman default Yunani akan mengguncang sistem perbankan, karena menjalar ke perekonomian Spanyol hingga Italia. Bahkan, hal itu juga dapat mendorong perekonomian dunia ke jurang resesi.
Yang menjadi catatan, blueprint lengkap mengenai keputusan tersebut belum akan dirilis hingga pertemuan selama dua hari tersebut selesai dilakukan. Seperti kemarin, pembicaraan dimulai dengan pertemuan 27 pimpinan Uni Eropa. Baru kemudian, 17 kepala negara Eropa akan berkumpul sendiri untuk membicarakan masalah mereka.
Sejumlah analis menyambut baik mengenai hal tersebut. "Secara mendasar, meskipun detil keseluruhan mengenai strategi penyelamatan Eropa belum dirilis, namun proposal tersebut merupakan solusi yang komprehensif," jelas Charles Deibel, head of market strategy Lloyds Bank Corporate Markets di London.