Sumber: Financial Times | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unilever Plc, perusahaan raksasa dalam industri barang konsumen, tengah mendekati kelompok ekuitas swasta untuk menjual bisnis es krimnya. Langkah ini terjadi setelah Unilever mengumumkan rencananya untuk menghentikan bisnis es krim.
Bankir dari Morgan Stanley dan JPMorgan telah menghubungi para investor potensial untuk menarik minat pada bisnis es krim Unilever.
Bisnis ini termasuk merek-merek terkenal seperti Wall's, Magnum, dan Ben & Jerry's. Meskipun masih pada tahap awal, negosiasi sedang berlangsung.
Bisnis es krim Unilever merupakan pemimpin global dalam kategorinya. Nilainya diperkirakan berkisar antara €10 miliar hingga €15 miliar dalam kesepakatan apa pun, menurut sumber terpercaya. Namun, Barclays memperkirakan nilai unit es krim tersebut bisa mencapai €17 miliar.
Baca Juga: Menakar Dampak Keputusan Unilever Memisahkan Bisnis Divisi Es Krim
Keputusan Unilever untuk menjual bisnis es krim ini muncul setelah CEO Hein Schumacher merumuskan rencana untuk memisahkan bisnis es krim tersebut dan melakukan pemotongan 7.500 pekerjaan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.
Meskipun Schumacher menyatakan bahwa bisnis es krim kemungkinan akan terdaftar pada akhir tahun 2025, belum ada keputusan final mengenai bagaimana pemisahannya. Unilever juga tidak menutup kemungkinan untuk opsi lain yang dapat memberikan keuntungan maksimal bagi para pemegang saham.
Divisi es krim Unilever menyumbang sekitar 16% dari total penjualan grup tersebut. Schumacher, yang mengambil alih kepemimpinan pada bulan Juli sebelumnya, mendapat mandat untuk mengubah arah perusahaan dari dewan direksi, termasuk investor aktivis Nelson Peltz.
Pertimbangan pajak juga menjadi faktor penting dalam penjualan ini. Tawaran untuk mengakuisisi bisnis es krim Unilever kemungkinan harus memberikan premi besar terhadap nilai unit tersebut jika dipisahkan dari perusahaan utama.
Baca Juga: Inovasi dan Fokus Merek Global, Strategi Unilever Menuju Profitabilitas Berkelanjutan