Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. AstraZeneca mengatakan pada Jumat (28/7), bahwa unit bisnisnya, Alexion, telah setuju untuk membeli portofolio terapi gen penyakit langka tahap awal milik produsen obat asal Amerika Serikat, Pfizer. Adapun nilainya sampai US$ 1 miliar, ditambah dengan royalti atas penjualan.
AstraZeneca juga mengatakan bahwa Sharon Barr yang menjabat sebagai kepala penelitian dan pengembangan di Alexion akan menggantikan posisi Mene Pangalos sebagai kepala penelitian biofarmasi di AstraZeneca. Pangalos sebelumnya berperan dalam pengembangan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Melansir Reuters, Sabtu (30/7), AstraZeneca membeli Alexion senilai US$ 39 miliar pada 2021. Alexion berfokus pada penyakit langka dan berencana untuk menutup kesepakatan dengan Pfizer pada kuartal ketiga tahun ini.
Kesepakatan tersebut akan membantu mengembangkan kemampuan Alexion dan AstraZeneca dalam pengobatan genom.
AstraZeneca pada Oktober tahun lalu juga membeli pengembang terapi gen asal Amerika Serikat, LogicBio Therapeutics, dengan harga US$ 68 juta.
Baca Juga: AstraZeneca Akan Spin Off Unit Bisnisnya di China
Sementara itu, produsen obat, termasuk AstraZeneca, Merck & Co, dan AbbVie mengatakan pada April 2023 bahwa mereka terbuka untuk melakukan akuisisi. Penurunan valuasi perusahaan biotek AS yang lebih kecil dari level tertinggi pandemi Covid-19 telah membuat kesepakatan menjadi lebih menarik.
AstraZeneca pada Januari 2023 juga mencapai kesepakatan untuk membeli pengembang obat yang berbasis di AS, CinCor Pharma, dengan nilai hingga US$ 1,8 miliar untuk meningkatkan stok obat jantung dan ginjal.
Secara terpisah pada Jumat (28/7), AstraZeneca membukukan laba dan penjualan yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal kedua tahun ini dipengaruhi kinerja positif dari obat kanker yang mana membantu mengimbangi hilangnya penjualan vaksin Covid-19.