Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Adapun dengan data uji coba yang sudah banyak diberikan para ilmuwan, persetujuan vaksin di Australia diharapkan terjadi pada akhir Januari atau Februari. Di Australia, vaksin apa pun bersifat opsional dan pemerintah tidak berencana untuk menerapkan aturan no jab, no pay yang menghentikan orangtua mendapatkan sejumlah pembayaran kesejahteraan jika mereka menolak untuk memvaksinasi anak mereka terhadap penyakit lain.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan dia memiliki kepercayaan besar pada regulator Australia untuk memastikan setiap vaksin corona benar-benar aman sebelum disetujui. Morrison mengatakan Australia tidak terburu-buru karena situasi Covid-19 di Australia "sangat stabil" dengan hanya beberapa kasus. "Di Australia, kami berada dalam posisi yang sangat kuat dan itu memungkinkan kami untuk melakukannya dengan benar," katanya.
Baca juga: Lelang mobil dinas Toyota Innova 6 unit, harga mulai Rp 50-an juta
Regulator Australia sedang mempertimbangkan tiga vaksin corona - yang semuanya membutuhkan dua dosis per orang - dengan data dari uji coba tahap akhir diharapkan akan dirilis penuh bulan ini.
Kepala ilmuwan CSL Andrew Nash mengatakan negara itu dapat memenuhi kebutuhan vaksin corona 80 hingga 90 persen. Hal itu memungkinkan Australia membuka perbatasannya ke negara-negara tanpa vaksin. 'Pertanyaannya adalah seberapa cepat kita bisa membuka diri lagi pada dunia luar?' katanya.
Dia memperingatkan vaksin corona tidak akan sepenuhnya memberantas virus Covid-19, yang mungkin akan membutuhkan vaksin tahunan seperti flu. “Ini (Covid-19) akan bersama kita selama beberapa tahun dan kita harus belajar untuk hidup dengan ambiguitas itu,'' katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Vaksin Covid-19 Buatan Australia Baru Bisa Diluncurkan 2021 ",
Penulis : Bernadette Aderi Puspaningrum
Editor : Ardi Priyatno Utomo