Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Canberra. Sejumlah produsen obat dan vaksin mulai berhasil menemukan vaksin corona. Vaksin corona juga akan diluncurkan di Australia Maret tahun 2021.
Vaksin corona ini bukan produk resmi buatan perusahaan domestik negeri kanguru. Vaksin corona tersebut adalah hasil kerjasama dengan salah satu universitas Australia. “Uji coba fase dua dan tiga diharapkan akan dimulai bulan ini. Artinya, vaksin mungkin dapat diluncurkan pada pertengahan tahun depan jika berhasil, kata Profesor Paul Young dari Universitas Queensland dalam The Australian Financial Review Innovation Summit, melansir Daily Mail pada Senin (07/12/20).
Universitas Queensland sedang mengembangkan vaksin corona dalam kemitraan dengan perusahaan farmasi CSL. Pemerintah "Negeri Kanguru" telah memesan sebanyak 51 juta dosis.
Suntikan pertama akan diberikan kepada petugas kesehatan dan orang yang rentan, termasuk orang tua dan penduduk asli Australia. Tidak ada rencana untuk memprioritaskan anak-anak yang kurang rentan.
Baca juga: Bebas pilih, lelang 4 mobil dinas, Isuzu Panther Touring & LS, dibuka Rp 70-an juta
Vaksin tersebut kemudian akan ditawarkan kepada masyarakat umum. Pemerintah Australia menghendaki semua permintaan vaksinasi dapat dipenuhi pada akhir 2021.
Rencananya, Australia akan menggunakan tiga vaksin corona yang dibuat di luar negeri. Distribusi vaksin corona gelombang pertama diharapkan diberikan pada bulan Maret.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang mengizinkan vaksin dari Pfizer dan BioNTech pada hari Rabu (02/12/20). Izin itu membuka jalan bagi vaksinasi vaksin corona untuk dimulai minggu depan. Tetapi hanya disetujui untuk penggunaan darurat pada orang yang rentan karena Covid-19 begitu merajalela di Inggris.
Berbeda dengan Inggris, Australia tidak memiliki cara untuk menyetujui penggunaan suatu obat dalam kondisi darurat. Artinya persetujuan penuh harus didapat sebelum mendistribusikan vaksin corona tersebut.
Adapun dengan data uji coba yang sudah banyak diberikan para ilmuwan, persetujuan vaksin di Australia diharapkan terjadi pada akhir Januari atau Februari. Di Australia, vaksin apa pun bersifat opsional dan pemerintah tidak berencana untuk menerapkan aturan no jab, no pay yang menghentikan orangtua mendapatkan sejumlah pembayaran kesejahteraan jika mereka menolak untuk memvaksinasi anak mereka terhadap penyakit lain.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan dia memiliki kepercayaan besar pada regulator Australia untuk memastikan setiap vaksin corona benar-benar aman sebelum disetujui. Morrison mengatakan Australia tidak terburu-buru karena situasi Covid-19 di Australia "sangat stabil" dengan hanya beberapa kasus. "Di Australia, kami berada dalam posisi yang sangat kuat dan itu memungkinkan kami untuk melakukannya dengan benar," katanya.
Baca juga: Lelang mobil dinas Toyota Innova 6 unit, harga mulai Rp 50-an juta
Regulator Australia sedang mempertimbangkan tiga vaksin corona - yang semuanya membutuhkan dua dosis per orang - dengan data dari uji coba tahap akhir diharapkan akan dirilis penuh bulan ini.
Kepala ilmuwan CSL Andrew Nash mengatakan negara itu dapat memenuhi kebutuhan vaksin corona 80 hingga 90 persen. Hal itu memungkinkan Australia membuka perbatasannya ke negara-negara tanpa vaksin. 'Pertanyaannya adalah seberapa cepat kita bisa membuka diri lagi pada dunia luar?' katanya.
Dia memperingatkan vaksin corona tidak akan sepenuhnya memberantas virus Covid-19, yang mungkin akan membutuhkan vaksin tahunan seperti flu. “Ini (Covid-19) akan bersama kita selama beberapa tahun dan kita harus belajar untuk hidup dengan ambiguitas itu,'' katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Vaksin Covid-19 Buatan Australia Baru Bisa Diluncurkan 2021 ",
Penulis : Bernadette Aderi Puspaningrum
Editor : Ardi Priyatno Utomo