kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Untuk tenaga medis, paket pertama vaksin corona Rusia siap dalam dua minggu


Rabu, 12 Agustus 2020 / 17:28 WIB
Untuk tenaga medis, paket pertama vaksin corona Rusia siap dalam dua minggu
ILUSTRASI. Vaksin virus corona baru buatan Rusia, Sputnik V


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia mengatakan, gelombang pertama vaksin virus corona baru akan siap untuk petugas medis dalam dua minggu ke depan.

Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (11/8), Rusia menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan untuk vaksin Covid-19, setelah kurang dari dua bulan pengujian pada manusia.

Vaksin virus corona tersebut belum menyelesaikan uji coba terakhirnya. Hanya sekitar 10% uji klinis yang berhasil dan beberapa ilmuwan khawatir Moskow mungkin menempatkan prestise nasional di atas keselamatan.

Baca Juga: Rusia setujui vaksin virus corona pertama di dunia, tapi belum dapat lampu hijau WHO

"Tampaknya, kolega asing kami merasakan keunggulan kompetitif spesifik dari vaksin Rusia dan mencoba untuk mengungkapkan pendapat, yang menurut kami, sama sekali tidak berdasar," kata Menteri Kesehatan Mikhail Murashko, Rabu (12/8), seperti dikutip Reuters.

Dia menyebutkan, vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya yang berbasis di Moskow akan diberikan kepada orang-orang, termasuk dokter, secara sukarela dan akan segera siap.

"Paket pertama vaksin penangkal infeksi virus corona akan diterima dalam dua pekan ke depan, utamanya untuk dokter," ujar Murashko.

Alexander Gintsburg, Direktur Institut Gamaleya, mengatakan, hasil uji klinis akan diterbitkan setelah dinilai oleh para ahli Rusia. Ia bilang, Rusia berencana memproduksi 5 juta dosis sebulan pada Desember 2020-Januari 2021.

Baca Juga: Rusia berhasil ciptakan vaksin corona, Amerika Serikat tempuh jalur ini

Menurut Kantor Kepresidenan Kazakhstan, negaranya berencana mengirim pejabat pemerintah ke Moskow akhir bulan ini untuk membahas kemungkinan pengiriman vaksin virus corona buatan Rusia.




TERBARU

[X]
×