Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Usai terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mulai menyiapkan pelaksanaan programnya. Salah satunya, Biden akan membuat gugus tugas virus corona untuk mengatasi masalah nomor satu yang dihadapinya ketika ia mulai menjabat pada Januari 2021 nanti.
Senin (9/11), Biden akan bertemu dengan dewan penasihat yang dipimpin mantan Ahli Bedah Umum Vivek Murthy dan mantan Komisaris Badan Pengasawan Makanan dan Obat David Kessler untuk mencari cara terbaik menjinakkan pandemi corona yang telah menewaskan lebih dari 237.000 orang Amerika di sini.
Mantan wakil presiden dari Partai Demokrat itu kemudian akan memberikan sambutan di Wilmington, Delaware, tentang rencananya untuk mengatasi wabah corona dan membangun kembali ekonomi AS.
Biden menghabiskan sebagian besar kampanye mengkritik penanganan pemerintahan Donald Trump atas krisis corona dan berjanji akan mendengarkan masukan para ilmuwan untuk memandu menangani corona.
Baca Juga: Trump kalah dari Biden, Taiwan kini ketar-ketir soal nasibnya melawan China
Donald Trump sendiri sering bentrok dengan pejabat kesehatan terkait pandemi corona. Wakil Presiden AS Mike Pence baru akan bertemu dengan satuan tugas virus corona di Gedung Putih pada Senin ini. Pertemuan ini untuk pertama kalinya sejak 20 Oktober.
Biden memastikan kemenangan pada Sabtu pekan lalu, empat hari setelah pemilihan 3 November 2020. Biden mendapatkan suara elektoral lebih dari ambang batas 270 yang diperlukan untuk memenangkan kursi Gedung Putih.
Dia mengalahkan Trump dengan selisih lebih dari 4 juta suara secara nasional, menjadikan Trump sebagai presiden pertama yang kalah dalam pemilihan ulang sejak 1992.
Tetapi Trump belum mengakui kekalahan dan telah meluncurkan serangkaian tuntutan hukum. Trump bersikukuh ada kecurangan pemilu namun dia tidak memberikan bukti.
Sebagai bagian dari kampanye publik untuk mempertanyakan hasil pemilu, Trump berencana mengadakan kampanye untuk membangun dukungan bagi perjuangannya tersebut, kata juru bicara kampanye Tim Murtaugh.