kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vale Memangkas Perkiraan Produksi Setahun Penuh Untuk Mengangkat Pasar Bijih Besi


Rabu, 20 Juli 2022 / 12:24 WIB
Vale Memangkas Perkiraan Produksi Setahun Penuh Untuk Mengangkat Pasar Bijih Besi
ILUSTRASI. Vale Memangkas Perkiraan Produksi Setahun Penuh Untuk Mengangkat Pasar Bijih Besi


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - RIO DE JAINERO. Vale SA, pemasok bijih besi terbesar kedua di dunia, menurunkan target produksi tahunan sebagai langkah untuk mendukung harga bahan baku baja.

Mengutip Bloomberg, Rabu (20/7), raksasa pertambangan Brasil ini hanya menargetkan bisa menghasilkan 310 juta ton hingga 320 juta ton bijih besi pada tahun 2022, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 320 juta ton hingga 335 juta ton.

Vale mengaitkan pemotongan target dengan penjualan operasinya di Midwestern System. Vale mencari fleksibilitas yang lebih besar dalam produksi karena kondisi pasar saat ini.

Revisi target tersebut hal yang bisa mengangkat pasar bijih besi yang telah kehilangan sekitar sepertiga nilainya sejak puncak Maret karena komoditas industri dihantam oleh kekhawatiran resesi. 

Baca Juga: Mata Uang Pilihan di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi AS

“Vale sedang mengejar strategi nilai melebihi volume setelah harga bijih besi turun baru-baru ini di bawah US$ 100 per ton.  Ini jelas relatif positif untuk harga bijih besi yang setidaknya membatasi risiko penurunan lebih lanjut,” ujar analis Jefferies Group LLC termasuk Christopher LaFemina dalam sebuah catatan.

Penambang Brasil ini mengirimkan 74,11 juta metrik ton pada kuartal terakhir. Pengiriman ini meleset dari perkiraan rata-rata 76,9 juta ton di antara para analis yang dilacak oleh Bloomberg.

Perusahaan yang berbasis di Rio de Janeiro itu juga merevisi angka produksi yang dilaporkan sebelumnya, memangkas kuartal terakhir menjadi 63,1 juta ton dari 63,9 juta. Output tahun lalu direvisi lebih rendah menjadi 75 juta ton dari 75,7 juta, karena tidak termasuk operasi Midwestern.

Baca Juga: Inflasi Tinggi Memicu Potensi Resesi Ekonomi, Bagaimana dengan Indonesia?

Vale juga merupakan salah satu pemasok nikel terbesar di dunia dan produsen tembaga yang cukup besar. Pada kuartal kedua, output kedua logam tersebut masing-masing turun 16,1% dan 23,9%. 

Penambang Brasil ini memangkas target produksi tahunan untuk tembaga menjadi 270.000 hingga 285.000 ton sebagai hasil dari pemeliharaan yang lebih lama dari perkiraan di pabrik Sossego dan pemeliharaan tambahan di pabrik Salobo.

Harga bijih besi berjangka di Singapura naik sebanyak 2,8% menjadi US$ 99,95 pada pukul 10:04 waktu setempat dan diperdagangkan pada US$ 98,80 pada pukul 10:04 waktu setempat. Kontrak berjangka di Dalian naik 1,5%, sementara kontrak baja di Shanghai keduanya naik.

“Berdasarkan analisis kami, bijih besi dan batubara harus menjadi yang terbaik dari komoditas utama pertambangan untuk sisa tahun ini,” tulis para analis Jefferies. Mereka menyebut, dampak kumulatif dari stimulus China meningkatkan permintaan bijih besi dengan pasokan yang biasanya mengetat dari Desember hingga Januari.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×